Bursa transfer musim panas 2025 dipastikan akan diwarnai oleh kabar panas seputar masa depan striker muda berbakat, Liam Delap. Pemain milik Ipswich Town itu dikabarkan telah menjatuhkan pilihannya kepada Manchester United, mengabaikan minat serius dari rival sesama Premier League, Chelsea.
Di usia yang masih 21 tahun, Delap telah menunjukkan kualitas mumpuni sebagai ujung tombak masa depan sepak bola Inggris. Meskipun Ipswich Town harus terdegradasi dari Premier League musim ini, Delap tampil cukup gemilang. Ia berhasil mengoleksi 12 gol dari 35 penampilan, yang berarti menyumbang sekitar 34% dari total gol timnya. Angka tersebut jelas bukan main-main, dan menjadi bukti ketajamannya di lini depan.
Performa impresifnya pun menarik perhatian banyak klub besar Inggris, termasuk Manchester United dan Chelsea. Namun menurut laporan eksklusif dari talkSPORT, Delap lebih memilih bergabung dengan Setan Merah. Keputusan ini disebut-sebut dilandasi oleh beberapa faktor, terutama kedekatan geografis dan emosional dengan kota Manchester.
Sebagai informasi, sebelum hijrah ke Ipswich Town musim lalu, Delap merupakan bagian dari akademi Manchester City. Ia juga sempat mencicipi skuad senior The Citizens, meski tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain. Pengalaman itulah yang membuatnya merasa lebih familiar dengan atmosfer sepak bola kota Manchester, dan kini ingin kembali ke wilayah barat laut Inggris.
Keputusan Delap untuk mencari pelabuhan baru diperkuat oleh kenyataan bahwa klausul pelepasannya sebesar £30 juta telah aktif. Hal ini terjadi menyusul degradasi Ipswich Town ke Championship, yang secara otomatis membuat Delap lebih bebas menentukan masa depannya.
Angka tersebut terbilang cukup terjangkau bagi klub-klub elite Inggris, terutama jika melihat potensi besar yang dimiliki Delap. Maka tidak heran jika saga transfer ini diprediksi akan menjadi salah satu yang paling banyak disorot sepanjang musim panas 2025.
Namun, meski Manchester United diunggulkan secara personal oleh Delap, bukan berarti Chelsea keluar dari persaingan. The Blues masih memiliki senjata utama berupa tiket ke Liga Champions, yang menjadi nilai jual besar di mata pemain mana pun.
Saat ini, Chelsea duduk nyaman di posisi kelima klasemen Premier League dan hampir pasti tampil di Liga Champions musim depan. Sebaliknya, Manchester United terdampar di peringkat ke-16, dan nyaris pasti tak akan bermain di kompetisi Eropa kecuali mereka berhasil menjuarai final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur pada 21 Mei di Bilbao.
Jika United sukses membawa pulang trofi tersebut, otomatis mereka akan mendapatkan tiket emas ke Liga Champions musim depan. Hal ini akan memperkuat posisi mereka dalam merayu Delap, karena bisa menawarkan kombinasi ideal: koneksi personal, menit bermain, dan kompetisi Eropa.
Namun, jika gagal, dan Chelsea tetap konsisten tampil di Eropa, Delap mungkin akan meninjau ulang keputusannya. Meskipun laporan saat ini menegaskan bahwa hatinya telah condong ke Manchester United, perubahan dalam situasi bisa membuat saga transfer ini semakin dinamis.
Liam Delap kini berada di titik penting dalam karier profesionalnya. Di tengah ketidakpastian soal masa depan klubnya, ia menunjukkan ketegasan dalam memilih jalur yang ingin ditempuh. Manchester United menjadi pilihan utama, bukan hanya karena alasan karier, tetapi juga karena kedekatan emosional dan geografis.
Namun, dengan status Eropa yang masih diperebutkan, segalanya masih bisa berubah. Final Liga Europa akan menjadi penentu besar, bukan hanya untuk MU, tetapi juga untuk masa depan Delap. Yang jelas, dengan harga terjangkau dan potensi besar, Delap bakal menjadi rebutan panas di bursa transfer musim panas 2025.