106 Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat, Nyesek Sudah Gelar Syukuran Hingga Jual Aset
Faza Anjainah Ghautsy May 14, 2025 04:34 PM

Grid.ID - Sebanyak 106 calon jemaah haji gagal berangkat menunaikan ibadah di Tanah Suci Mekkah. Mirisnya lagi, mereka ternyata sudah lakukan tasyakuran hingga menjual aset pribadi.

Sebanyak 106 calon jemaah haji gagal berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Padahal mereka diketahui sudah melunasi biaya haji, bahkan ada juga yang menjual aset pribadi seperti mobil, sawah, hingga rumah.

Kasus ini kemudian menjadi sorotan dari anggota Komisi VIII DPR RI, Satori. Saat menghadiri acara pelepasan calon jemaah haji kloter 10 KJT asal Kota Cirebon di Makorem 063/Sunan Gunung Jati. Satori mengungkapkan rasa kasihannya kepada para calon jemaah haji yang gagal berangkat.

"Kasihan calon jemaah haji, sudah walimatussafar, sudah syukuran," kata Satori, pada Senin (12/5/2025).

"Untuk melunasi kadang-kadang menjual aset, menjual rumah, tanah, mobil. Tetapi pas pada saatnya tidak jadi berangkat. Kasihan mereka," sambungnya, dikutip Grid.ID dari Kompas.com

Satori mengungkapkan, dari 112 orang yang sudah melunasi biaya haji di Kabupaten Cirebon, hanya enam orang yang bisa diberangkatkan. Sisanya, yaitu sebanyak 106 orang harus menerima kenyataan karena gagal diberangkatkan.

"Yang lucunya lagi, sudah syukuran haji, sudah ngaturi masyarakat, tetangga, keluarga," tutur Satori.

"Kemudian pas saatnya tidak jadi berangkat, kan secara psikologi mereka beban," ucapnya.

Satori mengatakan kondisi ini terjadi dikarenakan adanya pengurangan dari kuota tambahan. Dia menyayangkan adanya keputusan yang terburu-buru untuk memberitahukan jemaah soal pelunasan, padahal kepastian soal keberangkatan belum ada.

"Saya sudah sampaikan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah agar hal seperti ini diantisipasi dan diminimalisasi. Jangan sampai terjadi lagi ke depannya," jelas Satori.

Meskipun demikian, Satori tetap memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pemberangkatan jemaah calon haji Kota Cirebon yang dinilainya tertib dan nyaman karena dipusatkan di Makorem 063/Sunan Gunung Jati.

"Tapi di sini saya mengapresiasi kepada Kementerian Agama dan Bapak Wali Kota atas tempat yang aman dan nyaman bagi jemaah maupun keluarga yang mengantar," katanya.

Adapun untuk jemaah yang gagal berangkat tahun ini, Satori akan memastikan mereka akan menjadi prioritas pada musim haji tahun depan. Evaluasi besar juga berjanji akan dilakukan pasca pemulangan haji 2025.

"Insyaallah akan kita evaluasi nanti bersama Kementerian Agama dan penyelenggara haji lainnya agar kedepan lebih baik," ujarnya.

Serba-serbi Haji Lainnya

Kasus calon jamaah haji gagal berangkat bukan satu-satunya kisah yang terkuak menjelang ibadah haji. Terdapat pula cerita lain yang cukup menarik untuk disimak.

Seperti kisah pasangan suami istri yang berhasil menjalankan ibadah haji setelah mengumpulkan uang selama 12 tahun. Mengutip TribunJatim.com, pasangan tersebut bernama Wasman (52) dan Dede Yeni (46), asal Kampung Bojong Tengah, Kecamatan Cipedes, Kota tasikmalaya, Jawa Barat.

Keduanya menyisihkan hasil jualan bubur untuk melunasi ongkos haji dan akan diberangkatkan pada 16 Mei 2025. Keseharian keduanya yaitu berjualan bubur di pinggir jalan menggunakan gerobak.

Usaha bubur ini sudah mereka jalankan sejak 29 tahun yang lalu. Mereka sudah mulai menabung untuk ongkos haji sejak tahun 2010.

Dengan menyisihkan sedikit demi sedikit sisa keuntungan berjualan setelah dipakai untuk keperluan sehari-hari keluarga mereka. Sejak menabung untuk haji dan menunda keinginannya membeli rumah, usaha buburnya mengalami peningkatan dari hari ke hari.

"Kami merasa sangat bersyukur terpanggil untuk menunaikan ibadah haji tahun ini dan rencana akan berangkat 16 Mei 2025," kata Wasman.

"Ini merupakan nikmat melebihi punya mobil maupun motor baru," imbuhnya.

"Meski emang awalnya hanya membuka buku tabungan dan menabung sebesar Rp5 juta ke Bank Syariah Mandiri (BSM) di tahun 2010," jelas Wasman.

Wasman bercerita awalnya dia berjualan bubur dengan gerobak keliling. Selanjutnya dia mulai membuka usaha dengan mangkal di Tanjung, Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Setiap harinya, mereka akan menyewa mobil bak terbuka untuk membawa gerobak dagangan ke tempat mangkal dengan gerobaknya, di pinggir jalan daerah Kawalu. Usaha bubur ayam yang dirintisnya dia beri nama Bubur Ayam Tanjung sesuai dengan tempat dia berjualan.

Setelah bertahun-tahun berdagang, usaha bubur ayam mereka semakin meningkat dan banyak dikenal karena rasanya yang enak dengan harga yang terjangkau. Pada tahun 2010, Wasman dan istrinya kemudian memutuskan untuk mulai menabung untuk ongkos haji, setelah mendengar bahwa waktu tunggu berangkat haji akan sangat lama.

"Dari sana kami, pada tahun 2010, memutuskan untuk mulai menabung ongkos berangkat ibadah haji. Karena, daftar haji akan menunggu lama dan kami terpikirkan untuk itu," ujarnya.

Beruntungnya, setelah terdaftar dan sedang menabung ibadah haji, keluarga Wasman juga diberikan kemudahan untuk bisa membeli rumah baru.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.