SajianSedap.com-Cabai adalah bumbu dapur primer, yang dapat digunakan untuk beragam jenis masakan.
Terlebih untuk masyarakat Indonesia yang sebagian besar lidahnya mencintai citarasa pedas yang mampu "menghajar" mulut.
Seperti bahan dapur lainnya, cabai memiliki kisaran harga yang sangat fluktuatif.
Terkadang bisa turun serendah-rendahnya, terkadang bisa naik dan semahal harga daging sapi.
Maka tak ada salahnya untuk mengantisipasi kelangkaan cabai yang bisa datang sewaktu-waktu, dengan menanam sendiri cabai di hunian rumah.
Menanam cabai tak sulit. Bahkan kita bisa meletakannya di dalam pot sebagai solusi keterbatasan lahan.
Ini bisa diletakkan di teras atau pekarangan rumah Anda, bahkan bagi masyarakat yang tinggaldi lahan terbatas seperti apartemen.
Sehingga ini bisa jadi cukup membantu Anda dalam kebutuhan bumbu primer bumbu dapur Anda,
Lihat berikut selengkapnya cara menanam cabai di pot.
Dikutip dari Balcony Garden Web, berikut beberapa tips menanam cabai di pot agar buahnya lebat.
Basahi tisu, masukkan bijicabai ke dalamnya, dan masukkan semuanya ke dalam kantong plastik di tempat yang hangat, seperti bagian atas kulkas atau meja dapur. Setelah benih mulai bertunas, tanam di pot terpisah.
Tanpa sinar matahari yang cukup, tanaman cabai mungkin menjadi kerdil dan kurang produktif.
Paprika tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh dan membutuhkan sekitar 6 sampai 8 jam sinar matahari langsung setiap hari.
Hindari menyimpannya di tempat teduh, karena akan menghasilkan lebih sedikit paprika dengan sedikit atau tanpa rasa pedas.
Campuran tanah yang ringan dan lapang bekerja paling baik, karena paprika tidak suka akarnya berdiri di air.
Drainase yang baik adalah kuncinya, jadi pastikan tanahnya tidak terlalu berat atau padat. Selain itu, pastikan tingkat keasaman atau pH tanah tetap antara 6,0 sampai 7,0.
Garam epsom membantu dalam pengembangan klorofil, dalam fotosintesis, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman dan ketahanan terhadap penyakit.
Penggunaan garam epsom mengurangi pertumbuhan yang lambat, membuat tanaman cabai lebih sehat, lebih subur, dan lebih hijau dari sebelumnya karena peningkatan produksi klorofil, serta menghasilkan buah yang lebih besar dan lebih enak.
Tambahkan 1 sendok makan garam epsom ke dalam satu galon air dan tuangkan di sekitar pangkal tanaman cabai.
Lakukan ini secara rutin setiap empat sampai lima minggu sekali dan saksikan tanaman tumbuh subur.
Ini membantu akar tanaman tumbuh lebih dalam, yang membuatnya lebih tahan terhadap kekeringan. Selain itu, hindari menumpahkan air pada dedaunan agar aman dari potensi penyakit.
1. Waktu paling tepat menyemai bibit cabai adalah di malam hari, ketika suhu dingin ada di waktu yang stabil.
2. Anda bisa menggunakan bibit cabai siap tanam, atau menyiapkan sendiri benih dengan cara yang mudah. Yaitu mengeringkan biji cabai di panas matahari, hingga biji cabai benar-benar kering dan siap digunakan.
3. Tiga jam sebelum digunakan, rendam biji cabai terlebih dahulu di air yang bersih.
4. Siapkan tempat penyemaian, seperti polibag. Kemudian tanam biji cabai kira-kira satu inci di dalam tanah.
5. Hindarkan pot penyemaian bibit ini dari hujan dan sinar matahari selama satu minggu lamanya.
6. Ketika bibit sudah berkecambah, baru letakkan polibag di bawah sinar matahari pagi setiap harinya.
7. Setelah berusia 4 minggu, pindah tunas cabai ke dalam pot yang sudah disiapkan. Beri pupuk rutin, dan sirami tanaman setiap pagi dan sore.
Dengan langkah penanaman yang tepat, cabai akan tumbuh maksimal dan segera siap dipanen.
Agar bisa menghasilkan cabai terbaik, awasi terus hama yang mungkin datang atau tanaman penganggu yang bisa merusak tumbuh kembang cabai.