TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR RI menjadi tuan rumah Konferensi Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (Parliamentary Union of the OIC Member States/PUIC) tahun 2025.
Forum ini mempertemukan para legislator dari negara-negara Islam untuk membahas isu-isu strategis dunia Islam, termasuk persoalan kemanusiaan dan geopolitik yang terus berkembang.
Anggota Komisi XI DPR RI, Fathi, menilai forum ini sebagai momen bersejarah yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Dia menekankan pentingnya peran parlemen negara-negara Islam dalam membentuk solidaritas global yang lebih kokoh.
"Sudah saatnya Palestina mendapatkan kemerdekaannya yang hakiki. Kita tidak boleh lagi hanya berdiam diri melihat penindasan terus berlangsung. Forum parlemen negara-negara Islam ini harus menjadi suara kolektif yang lantang membela Palestina," kata Fathi saat ditemui di sela-sela pembukaan PUIC 2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Fathi menegaskan bahwa negara-negara Islam harus menunjukkan solidaritas nyata, tidak hanya dalam bentuk pernyataan, tetapi juga aksi diplomatik dan dukungan konkret terhadap perjuangan rakyat Palestina.
"Persatuan adalah kunci. Jika negara-negara Islam bersatu, maka suara kita akan lebih kuat di forum-forum internasional. PUIC ini bukan sekadar pertemuan, tapi langkah strategis dalam memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan bagi Palestina," tambahnya.
Lebih lanjut, Fathi mengajak seluruh peserta PUIC untuk mendorong resolusi bersama yang tegas, serta memperkuat peran parlemen dalam memperjuangkan hak-hak kemanusiaan dan melawan penjajahan dalam bentuk apa pun.
PUIC 2025 di Jakarta diharapkan menghasilkan deklarasi bersama yang memperkuat solidaritas dunia Islam dan mengokohkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.