Gubernur Banten Andra Soni bertemu dengan Perum Damri untuk menjajaki kerja sama dalam penyediaan layanan transportasi umum berupa bus di Kota Serang dan sekitarnya. Ia ingin membangun sistem transportasi bus dengan sistem rapid transit.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Negara, Kota Serang, Banten, Kamis (15/5/2025). Hadir dalam pertemuan itu Direktur Utama (Dirut) Perum Damri, Setia Milatia Moemin, serta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo.
Dalam kesempatan itu, Andra menyampaikan keinginannya untuk menghadirkan moda transportasi yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat Banten. Ia juga ingin mendiskusikan lebih lanjut potensi kerja sama antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Perum Damri.
"Kami bertemu Damri, salah satu BUMN penyedia layanan transportasi, untuk menjajaki dan bertukar informasi mengenai layanan apa saja yang bisa diberikan kepada masyarakat," ujar Andra kepada wartawan usai pertemuan.
Andra memaparkan bahwa ia memiliki rancangan program bernama Banten Rapid Transit (Barata), yang merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk mengatasi persoalan transportasi dan meningkatkan konektivitas, termasuk dengan DKI Jakarta. Saat ini, PT TransJakarta telah membuka layanan TransJabodetabek untuk rute Blok M-Alam Sutera, Tangerang.
"Banten Rapid Transit adalah program yang saya tawarkan kepada masyarakat untuk menjawab tantangan konektivitas transportasi. Kita sudah ada kerja sama dengan TransJakarta, tentu kita butuh dukungan tambahan," ucapnya.
Ia menambahkan, apabila memungkinkan, Pemprov Banten akan menjalin kerja sama lebih lanjut dengan Perum Damri. Pertemuan lanjutan antara kedua pihak direncanakan akan dilakukan.
"Kalau memungkinkan, tentu kita akan kerja sama. Itu prinsip kolaborasi. Tapi kalau harus dilakukan sendiri dan secara keuangan kita mampu, ya akan kita laksanakan," tambah Andra.
Sementara itu, Dirut Damri, Setia Milatia Moemin, menyatakan ada kemungkinan kerja sama antara Damri dan Pemprov Banten melalui skema Buy The Service (BTS). Sistem ini sudah mulai diterapkan di beberapa daerah, khususnya di Pulau Jawa.
"Memang mengarah ke sistem seperti BTS. Namun konsepnya masih perlu dimatangkan, apakah akan menggunakan skema BTS atau bentuk lainnya. Sejauh ini, pertemuan masih pada tahap penjajakan awal," jelasnya.