Bencana Banjir dan Longsor Terjang Kecamatan Mojo Kediri, 1 Warga Dilaporkan Hilang Terseret Arus
Samsul Arifin May 17, 2025 09:30 AM

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Bencana alam berupa tanah longsor dan banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (16/5/2025) malam. 

Akibat kejadian ini, satu orang warga dilaporkan hilang terseret arus Sungai Bruni, sementara puluhan rumah mengalami kerusakan, dan akses jalan terputus di beberapa titik.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno menyebutkan, hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Mojo sejak sore hari mengakibatkan tanah longsor di Desa Petungroto, Ngetrep, dan Pamongan.

Selain itu, luapan Sungai Bruni menyebabkan banjir lumpur di wilayah Dusun Blimbing, Desa Blimbing.

"Ada tiga desa yang terdampak longsor dan satu orang dilaporkan menghilang," katanya, Sabtu (17/5/2025). 

Di Desa Petungroto, tanah longsor terjadi di bibir jalan penghubung ke arah Desa Ngetrep. Material longsoran berupa tanah dan lumpur menutup ruas jalan, sehingga akses transportasi terganggu. Beberapa rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan longsor.

Desa Ngetrep pun tak luput dari dampak. Di Dusun Mberuk dan Dusun Tumpak Pelem, tanah longsor menyebabkan putusnya jalur penghubung antar dusun. Saat ini kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas. 

"Akibatnya sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan," imbuh Djoko. 

Sementara itu, di Desa Pamongan, rumah milik seorang warga bernama Maria Girsang (36), mengalami kerusakan cukup parah. Dinding bagian samping rumah yang difungsikan sebagai kamar roboh setelah dihantam material longsoran. Rumah berukuran 10x8 meter tersebut berdinding tembok dan beratap genteng.

Kondisi paling parah dilaporkan terjadi di Desa Blimbing. Sungai Bruni meluap hebat sekitar pukul 23.00 WIB, menyebabkan banjir lumpur menerjang Dusun Blimbing hingga mencapai jalan raya. 

"Banjir ini merusak bahu jalan, menghanyutkan satu dapur dan kandang kambing milik warga," terangnya. 

Setidaknya, sebanyak 11 ekor kambing hilang, dan seorang warga bernama Bu Tekad (60), warga RT 07 RW 03 dilaporkan hilang terseret arus deras.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah desa setempat telah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat. Hingga Sabtu pagi, pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan.

"Hari ini kami melakukan pencarian terhadap orang yang dilaporkan menghilang," ungkapnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.