Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berbagi pengetahuan dan tips agar terhindar dari jerat judi online yang merusak generasi muda.
Hal ini untuk menekan makin tingginya jumlah pemain judi online.
Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal Perjudian Komdigi Menhariq Noor menjelaskan bahwa saat ini judi online banyak digandrungi karena menjanjikan kemenangan sehingga membuat kecanduan.
“Patternnya (judol) dibuat menang dulu di awal biar terus main lagi setelah itu akan kalah terus menerus, makanya mereka (judol) itu memberikan kemenangan palsu," ucapnya dalam Bimbingan Teknis Sarana Pelatihan dan Apresiasi Penyuluh Informasi Publik (SAPA PIP) dikutip Sabtu (17/5/2025).
Menurutnya, rasa penasaran itu yang kemudian membuat pemain judi online melakukan deposit.
"Orang akan terus menerus deposit karena penasaran ingin menang lagi,” terang Menhariq.
Fakta mengejutkan, kata Menhariq, ditemukan ada anak di bawah usia 10 tahun yang juga ikut terjerat judi online.
Tidak lain akibat minimnya penggunaan gawai tanpa pengawasan oleh orang tua.
Selain ini ia menerangkan, judol biasanya menjerat warga kelas bawah ekonomi rendah karena menjanjikan uang dengan cepat.
“Warga kelas bawah banyak waktu kosong, ingin cepet dapat uang, jadinya main judi online,” ujarnya.
Cara untuk keluar dari jeratan judol, menurutnya adalah dengan kesadarah diri dan memiliki keinginan kuat untuk berhenti.
"Kita harus sadar kita ini ditipu. Minta bantuan keluarga atau orang terdekat agar di back up, ganti dengan kegiatan yang positif seperti olahraga dan hobi lain,” ujarnya.
Ketua Tim Kelembagaan Komunikasi Pemerintah Kementerian Komdigi Angki Kusuma Dewi menegaskan bahwa kehadiran Penyuluh Informasi Publik (PIP) diharapkan dapat menekan angka pemain terkait judi online.
PIP terus berkomitmen menjalakan tugasnya melakukan literasi kepada masyarakat terkait isuisu yang menjadi perhatian pemerintah.
“Bapak Ibu penyuluh, kami memahami bahwa kapasitas PIP harus terus ditingkatkan. Kami mengajak PIP untuk mengetahui lebih dalam perihal strategi cegah judi online dan program Cek Kesehatan Gratis (CKG)," tambahnya.
Menurutnya dua materi judi online dan CKG penting sekali untuk dipahami oleh masyarakat.
Terlebih isu tersebut juga menjadi fokus program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.