Embarkasi Surabaya Pastikan Seluruh Jemaah Calon Haji 2025 Berangkat ke Tanah Suci
GH News May 17, 2025 09:04 PM

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah jemaah calon haji (JCH) 2025 dari Embarkasi Surabaya mengeluhkan perubahan sistem pemberangkatan ke Tanah Suci sesuai aturan Syarikah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Sistem ini berdampak memisahkan jemaah dari rombongan maupun anggota keluarga. Ada yang berangkat terlebih dahulu atau bisa juga berangkat lebih lambat dari jadwal semula.

Plh Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo meminta maaf kepada jemaah dan juga keluarga jemaah atas perubahan jadwal yang berdasarkan kloter berbasis syarikah tersebut.

Karena hal ini diakui Sugiyo berdampak pada mental jemaah. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada jemaah calon haji agar bersabar.  

"Kami minta maaf atas perubahan jadwal ini kloter dan keberangkatan. Kami imbau jemaah bersabar.  Berangkat haji adalah ibadah, niat harus kuat dan ikhlas menerima kondisi yang ada," ungkapnya, Sabtu (17/5/2025).

Sugiyo memastikan jemaah yang tertunda karena perubahan jadwal yang berdasarkan kloter berbasis syarikah tetap berangkat haji  tahun ini. 

"Insya Allah secara administrasi jemaah haji pasti berangkat. Tapi kalau kehendak lainnya dari Allah beda lagi," jelasnya.

Embarkasi Surabaya sendiri telah memberangkatkan sebanyak 18.975 calon jemaah calon haji atau sebanyak 50 persen jemaah dari 50 kloter ke Madinah pada gelombang pertama lalu.

Pada hari ini, Embarkasi Surabaya kembali memberangkatkan tiga kloter gelombang kedua. Yaitu, kloter 51, 52, dan 53 diberangkatkan mulai pukul 14.40 WIB secara bertahap.

Ia juga menjelaskan terdapat perbedaan antara gelombang pertama dan kedua saat keberangkatan dari embarkasi ke Tanah Suci.  

Gelombang pertama diberangkatkan dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah.  

Namun, gelombang kedua akan langsung menuju Jeddah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah.
 
"Mulai gelombang kedua, semua jemaah langsung menggunakan ihram. Jemaah bisa mengambil miqat dari Embarkasi Surabaya atau di atas pesawat ketika sampai di atas wilayah Yalamlamm," jelas Sugiyo.
 
Di gelombang kedua ini, jemaah akan melaksanakan umrah wajib dengan skema haji Tamattu sebelum menunaikan ibadah haji.  

Sementara itu hingga akhir gelombang pertama, Sugiyo menyebut masih ada lima jemaah yang masih dirawat di RS Haji Surabaya, didampingi oleh empat orang. 

"Masih lima jemaah yang masih di RS Haji beserta dengan empat pendamping," ujarnya.

Empat jemaah lainnya telah pulih dan menunggu keberangkatan pada kloter selanjutnya sesuai dengan syarikah masing-masing.  

Sampai saat ini empat jemaah dari Embarkasi Surabaya meninggal dunia. Dua meninggal di RS Haji Surabaya dan dua lainnya di Tanah Suci yakni Madinah dan Makkah.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.