TRIBUNNEWS.COM - Klarifikasi kiper Crystal Palace Dean Henderson terkait insiden penolakan jabat tangan yang dilakukan oleh pelatih Manchester City Pep Guardiola usai pertandingan final Piala FA di Wembley Stadium, Sabtu (17/5/2025) malam WIB.
Yap, friksi antara Henderson dan Guardiola sempat terjadi setelah peluit panjang wasit yang memutuskan kemenangan Crystal Palace skor 1-0.
The Eagles -julukan Palace- mencetak gol semata wayang melalui Eberechi Eze, menit 16'.
Pemain penyerang-sayap Palace menyelesaikan umpan tarik yang berawal dari skema serangan balik.
Akhirnya keunggulan Palace terjaga dengan permainan tertutup sepanjang pertandingan.
Faktor lain kemenangan Palace adalah penampilan memukau Dean Henderson di bawah mistar gawang.
Eks kiper Manchester United melakukan enam penyelamatan krusial.
Bahkan Henderson juga menepis kesempatan penalti Man City melalui Omar Marmoush, menit 36'.
Berkat jerih payahnya, Crystal Palace berhak memenangkan Piala FA.
Namun selepas laga, ada tindakan yang kurang mengenakan dialami oleh Dean Henderson.
Ialah setelah Pep Guardiola enggan bersalaman dengan kiper 28 tahun tersebut.
Momen ini jelas tersorot kamera ketika Palace merayakan juara setelah peluit panjang wasit.
Normalnya, kedua tim melakukan jabat tangan sebagai tanda sportivitas.
Namun ketika Pep Guardiola berpapasan dengan Dean Henderson, tangan pelatih Man City pun menarik diri.
Henderson dan Guardiola juga tampak saling beradu argumen hingga dilerai oleh sekitarnya.
Momen yang berlangsung beberapa detik ini menjadi sorotan tersendiri sebelum kamera berputar ke arah lain.
Selepas laga, Dean Henderson sedikit menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Menurut kiper 28 tahun, Guardiola kecewa dengan tindakannya yang mengulur waktu.
Henderson sendiri memang tampak mengulur waktu hingga dijatuhi hukuman kartu kuning, menit 90+1'.
Namun bagi Henderson, tindakannya tersebut telah menerima konsekuensi yang seimbang dengan perpanjangan waktu selama 10 menit bagi Man City.
Dean Henderson mengaku tidak ada masalah pribadi dengan Pep Guardiola.
Artinya, tindakan yang dilakukan Henderson adalah salahsatu strategi untuk menjaga keunggulan Crystal Palace.
"Saya hanya pergi untuk berjabat tangan dengannya (Pep Guardiola)," ujar Henderson saat jumpa pers, dilansir Standard, Sabtu (17/5/2025).
"Saya pikir dia kecewa dengan usaha saya membuang waktu," sambung pemain 28 tahun.
"Tapi saya bilang, 'kamu memiliki waktu 10 menit tambahan'," ujar Henderson.
"Jadi kita juga menunggu (mendapatkan kerugian -red)."
Selain insiden penguluran waktu, Henderson juga tersandung aksi kontroversi ketika melakukan tepisan dengan ujung kaki tampak di luar garis penalti.
Namun, wasit menganggap tindakan Henderson tidak bersalah.
VAR pun juga telah memastikan Henderson melakukan penyelamatan secara 'bersih'.
"Jujur saya tidak mengetahuinya," kata Henderson.
"Yang jelas bola datang menghampiri kotak penalti, dan aku melakukan apa yang perlu," pungkasnya.
(Bayu Panegak)