TIMESINDONESIA, PACITAN – Tujuh pasangan yang diduga bukan suami istri resmi terjaring dalam razia gabungan yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pacitan, Jumat malam (17/5/2025). Salah satu dari mereka bahkan masih berstatus pelajar.
Operasi yang melibatkan personel Satpol PP, Dishub, Hubdat, DPMPTSP, Sub Denpom,TNI, dan Polri tersebut digelar dalam rangka menciptakan situasi kondusif di wilayah kota dan sekitarnya.
Tujuh pasangan bukan suami istri tersebut dirazia petugas saat berada di sejumlah penginapan dan indekos.
Setelah dilakukan pemeriksaan kartu identitas, mereka tidak mampu menunjukkan surat nikah kepada petugas dan akhirnya diamankan.
"Jadi kegiatan pada malam ini pada intinya adalah upaya bersama untuk memastikan dan menciptakan situasi Pacitan aman, tertib, dan nyaman," ujar Kepala Satpol PP Pacitan, Ardyan Wahyudi, kepada TIMES Indonesia usai razia.
Dalam patroli tersebut, petugas menemukan tujuh pasangan yang diduga kuat melanggar norma sosial dan nilai-nilai kesusilaan karena berada dalam satu kamar tanpa ikatan pernikahan yang sah.
"Telah ditemukan tujuh pasangan yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat kita. Terindikasi pasangan tidak sah," tegas Ardhani.
Mereka yang terjaring razia kemudian digelandang ke kantor Satpol PP Pacitan untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut. Kepada para pelanggar, pihak Satpol PP memberikan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Telah kami lakukan pemeriksaan dan pembinaan. Kami berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka," imbuhnya.
Khusus untuk salah satu pelanggar yang diketahui masih berstatus sebagai pelajar, Satpol PP akan mengambil langkah-langkah lanjutan yang lebih terukur. Ardyan memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua untuk melakukan pembinaan secara berkelanjutan.
"Ada satu orang pelajar yang terjaring razia. Selanjutnya akan kami proses dan kami komunikasikan dengan orang tuanya serta dikoordinasikan dengan sekolahan," jelasnya.
Ardyan juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran TNI dan Polri yang turut serta dalam operasi tersebut. Ia berharap sinergi ini dapat terus terjaga demi menciptakan ketertiban umum di wilayah Pacitan.
"Terima kasih rekan-rekan dari kepolisian dan TNI yang telah bersama-sama menciptakan ketertiban dan kenyamanan. InsyaAllah kegiatan ini akan kami agendakan secara rutin," ujarnya.
Mengingat keterbatasan personel dan waktu, Ardhani mengakui bahwa razia belum bisa dilakukan secara menyeluruh ke seluruh titik rawan.
Namun, pihaknya berjanji akan melakukan patroli dan operasi secara berkala, bahkan meluaskan jangkauan ke wilayah-wilayah lain yang berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban umum.
"Seperti diketahui, razia malam ini pun belum bisa menyeluruh. Makanya ini secara rutin akan kami lakukan patroli dan operasi. Tidak menutup kemungkinan juga ke wilayah lain di Pacitan yang memiliki kesamaan indikasi," ucapnya. (*)