TRIBUNNEWS.COM, TOKYO — Perjalanan pertama ke luar negeri seringkali menyimpan banyak kekhawatiran, apalagi jika membawa barang dalam jumlah besar.
Namun, pengalaman Annisa Karimah ke Jepang justru berakhir manis dan penuh kejutan menyenangkan.
Annisa, seorang warga negara Indonesia (WNI), baru pertama kali menginjakkan kaki di Jepang minggu lalu.
Ia diundang untuk menghadiri sebuah acara promosi budaya Indonesia di Tokyo, sekaligus membawa oleh-oleh berupa kerajinan tangan dalam 10 kotak besar.
“Deg-degan banget, karena saya sendirian bawa 10 box besar. Takut ditahan atau dipersulit di bea cukai Jepang,” ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (18/5/2025).
Namun, kekhawatiran itu tak terbukti.
“Ternyata semuanya lancar. Bahkan petugas bea cukai membantu saya mendorong kereta berisi box sampai ke luar bandara,” katanya dengan antusias.
Annisa mengaku sempat diperiksa secara acak oleh petugas bandara yang membawa anjing pelacak.
Beberapa kotak dibuka, tetapi setelah mengetahui bahwa isinya adalah kerajinan tangan untuk dibagikan gratis di acara kebudayaan, petugas dengan ramah mempersilakannya melanjutkan perjalanan.
“Mungkin karena ada bahan alami seperti daun dan kulit buah, anjingnya tertarik. Tapi setelah diperiksa, semuanya baik-baik saja,” tuturnya.
Seorang penjemput yang menunggu di luar bandara bahkan sempat heran melihat Annisa keluar begitu cepat. “Saya kira bakal lama, soalnya bawa 10 kardus besar,” ujar sang penjemput.
Pengalaman di Jepang semakin berkesan bagi Annisa
Selain bertemu banyak orang ramah, ia menyebut suasana kota Tokyo sangat bersih, nyaman, dan memudahkan wisatawan asing.
“Sulit sekali menemukan sampah di jalan. Transportasinya juga nyaman dan petunjuk arah sangat jelas,” katanya.
Ia juga sempat menikmati kuliner lokal, salah satunya yakiniku yang menurutnya lezat dan terjangkau.
“Di Jakarta mungkin bisa sampai jutaan, tapi di Tokyo saya hanya habis sekitar 250 ribu rupiah untuk satu porsi yakiniku berkualitas,” ucapnya.
Tak lupa, Annisa juga menyempatkan mampir ke House of Handicraft Indonesia in Tokyo (HHT), tempat berbagai produk kerajinan Indonesia dipamerkan dan dijual.
“Bagus-bagus banget. Kualitas tinggi dan harganya wajar. Saya pasti akan mampir lagi kalau ke Jepang,” katanya.
HHT sendiri buka setiap Senin sampai Jumat, pukul 10.00–17.00 waktu Jepang. Tempat ini juga bisa menjadi destinasi menarik bagi WNI maupun warga Jepang yang ingin mengenal lebih jauh budaya Indonesia.
Pengalaman pertamanya ke Jepang menjadi kenangan indah yang sulit dilupakan.
“Semua terasa cepat dan mudah, mulai dari bandara sampai transportasi kereta ke kota. Saya sangat bersyukur dan ingin kembali lagi ke Jepang suatu hari nanti,” katanya.