TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan serangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda Pulau Jawa hingga Maluku Utara sepanjang akhir pekan ini, Sabtu hingga Minggu (17–18 Mei 2025). Banjir, tanah longsor, serta angin kencang memicu kecelakaan laut hingga kerusakan infrastruktur dan rumah warga di berbagai daerah serta korban jiwa.
Salah satu insiden tragis terjadi di pesisir Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebuah perahu nelayan terbalik akibat angin kencang pada Jumat (16/5/2025) pukul 13.00 WIB, mengakibatkan dua nelayan tenggelam.
Nelayan bernama Diki bin Harun (20) ditemukan meninggal dunia pada Minggu (18/5/2025. Sementara, satu nelayan lainnya, Heri bin Harun (20), berhasil selamat.
"Perahu nelayan yang digunakan dalam insiden tersebut juga dilaporkan mengalami kerusakan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers resmi, Minggu (18/5/2025).
Pemerintah daerah telah mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran.
Banjir yang dipicu hujan deras juga terjadi di Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (16/5/2025). Dua warga, Bunga (5) dan Darsini (30), meninggal dunia setelah terseret arus.
“BPBD Magelang masih melakukan asesmen dan penanganan darurat. Kondisi banjir mulai surut pada Sabtu (17/5),” jelas Abdul.
Di Ponorogo, Jawa Timur, tanah longsor melanda Desa Jrakah, Kecamatan Sambit, pada hari yang sama pukul 18.00 WIB. Peristiwa ini berdampak pada 11 kepala keluarga (28 jiwa), dengan dua KK di antaranya harus mengungsi. Sebelas rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“Material longsor belum dibersihkan seluruhnya untuk menghindari longsor susulan. BPBD melakukan kajian cepat serta pendataan kebutuhan mendesak seperti sembako dan terpal,” tambahnya.
Hujan intens juga mengguyur Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Sabtu dini hari (17/5). Banjir merendam tiga wilayah—Kelurahan Sepaku, Desa Sukaraja, dan Desa Karang Jinawi—yang berdampak pada 75 kepala keluarga atau 219 jiwa.
“Sebanyak 73 unit rumah terdampak, dan satu jalan utama sempat terputus. Saat ini banjir sebagian besar telah surut,” ujar Abdul.
Di Kelurahan Guraping, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu siang menyebabkan kerusakan pada 26 rumah warga. Rinciannya, 11 rumah rusak ringan, 5 rusak sedang, dan 10 rusak berat.
Satu fasilitas ibadah juga terdampak. BPBD setempat telah menyalurkan bantuan seperti terpal, mantel hujan, dan paket kebersihan.
Meski tidak ada warga yang mengungsi, proses perbaikan rumah terus berlangsung.
Sebagai langkah antisipatif, BNPB mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi.
“Kami mengajak masyarakat untuk aktif memantau informasi dari instansi terkait dan segera melaporkan potensi bencana ke pihak berwenang,” pungkas Abdul Muhari.