Lindungi Pekerja Rentan, Pemkab Bojonegoro Daftarkan 197.893 Warga Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Deddy Humana May 20, 2025 11:33 PM

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO -  Pemkab Bojonegoro telah mendaftarkan sebanyak 197.893 warganya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, sebagai wujud untuk menjamin serta melindungi masyarakat.

Pada tahun 2025, Pemkab Bojonegoro telah mengalokasikan anggaran Rp 35 miliar untuk membiayai kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Anggaran tersebut mencakup berbagai kategori pekerja rentan, mulai petani, guru ngaji, linmas, RT/RW, hingga kader kesehatan dan guru PAUD.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat, terutama para pekerja informal yang rentan secara ekonomi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas sinergitas yang terjalin. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan membawa manfaat luas bagi masyarakat Bojonegoro,” kata Setyo, Selasa (20/5/2025).

Sementara Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur, Hadi Purnomo turut mengapresiasi langkah progresif Pemkab Bojonegoro.

Menurut Hadi, , cakupan kepesertaan yang dibiayai pemerintah daerah ini merupakan salah satu yang terbesar di Jawa Timur.

“Kami berharap sinergitas antara pemerintah daerah dan pusat terus berjalan dengan baik. Dengan kolaborasi yang kuat, maka akan semakin banyak pekerja rentan yang dapat terlindungi melalui jaminan sosial ketenagakerjaan,” kata Hadi.

Langkah Pemkab Bojonegoro menjadi contoh konkret bagaimana keberpihakan terhadap masyarakat miskin dan pekerja informal dapat diwujudkan secara nyata melalui kebijakan dan anggaran daerah.

Dalam hal ini ada sebanyak 9 ahli waris pekerja yang meninggal dunia menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Penyerahan santunan dilakukan langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah, di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jalan Veteran.

Salah satu penerima santunan adalah Saripah, warga Desa Megale, Kecamatan Kedungadem. Ia merupakan istri petani yang meninggal dunia akibat tersambar petir saat panen padi.

“Karena program dari Pemkab Bojonegoro, kami menerima santunan sebesar Rp 152.500.000. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, khususnya untuk masa depan pendidikan anak saya,” singkatnya. *****

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.