BANJARMASINPOST.CO.ID,BANJARBARU - Bau menyengat dari sebuah ruko di Jalan Panglima Batur, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru berujung geger, Rabu (22/5/2025).
Setelah dicek, ternyata di dalamnya ada sesosok mayat perempuan dalam kondisi membusuk.
Belakangan, mayat tersebut adalah MA (38) yang telah meninggal beberapa hari lalu di dalam ruko terkunci dari dalam diduga karena sakit.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kapolsek Banjarbaru Utara Kompol Heru Setiawan menceritakan awal mula temuan bermula dari kecurigaan salah seorang saksi, Epnu yang merupakan pegawai ritel modern, samping ruko mayat ditemukan.
Saksi awalanya mencium bau bangkai seperti bau tikus mati dari depan ruko.
Setelah mencari hingga ke dalam ritel modern tempatnya bekerja, tidak ditemukan sumber bau tersebut.
Saksi lantas mengambil tangga dan mencoba melihat ke dalam ruko sebelah melalui fentilasi ruko mencium aroam busuk yang menyengat. Setelah itu ia langsung memanggil temannya.
"Saksi 2 kemudian mencoba untuk melihat ke dalam ruko melalui sela-sela fentilasi ruko. Terlihat sosok mayat terbaring dalam ruko tersebut dengan keadaan membusuk serta dipenuhi lalat," ujar Kompol Heru.
Setelah mendapatkan laporan, Unit Inafis Polres Banjarbaru langsung melalukan olah TKP di tempat temuan mayat.
Dikatakan, mayat berjenis kelamin perempuan itu ditemukan dengan kondisi terlentang serta hanya mengenakan baju dalam pada bagian dada.
"Korban ditemukan dengan kondisi sudah mengalami pembusukan tingkat lanjut. Perkiraan waktu kematian lebih dari 7 hari," sebut Heru.
Bahkan, di samping tubuh korban ditemukan berbagai macam obat-obatan hingga makanan serta minuman yang dikonsumsi oleh korban.
"Keterangan anak korban, korban memang sering mengeluh pusing dan sakit pada bagian ulu hati dan perut. Korban turut mengkonsumsi obat," tutur Heru.
Dari penjelasan anak korban, Ia mengakui ibu-nya memang tinggal sendirian di dalam ruko tersebut.
Komunikasi terakhir dilakukan Selasa (13/5/2025) lalu tepatnya di sore hari, Setelahnya korban tidak bisa lagi dihubungi.
Ia menambahkan, di sekujur tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Petugas menyimpulkan bahwa peristiwa ini merupakan peristiwa kematian biasa. Korban meninggal dunia karena sakit. Pihaknya keluarga sendiri menolak untuk dilakukan visum dan otopsi” tutupnya. (Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)