TRIBUNNEWS.COM - Pencarian enam korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memasuki hari keempat.
Pencarian pada Kamis (22/5/2025) dilakukan setelah akses menuju lokasi longsor berhasil dibuka oleh petugas gabungan.
Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki, menyatakan empat ekor anjing pelacak telah diturunkan untuk membantu pencarian.
Anjing-anjing tersebut berhasil mendeteksi tiga titik yang diduga terdapat korban.
Namun, yang menjadi kendala, kedalaman korban yang tertimbun di titik tersebut diduga mencapai 10 meter.
Alat berat seperti ekskavator dan pompa air (alkon) kini digunakan untuk membantu evakuasi di titik utama longsor.
Kepala Dusun Kebonagung, Eko Pambudi, mengungkapkan seluruh korban memiliki hubungan kekerabatan.
Korban terdiri dari enam anggota keluarga yang tinggal di tiga rumah berbeda.
Berikut adalah rincian korban:
1. Mesinem (90) - Tinggal bersama anaknya, Yatinem (70)
2. Yatini (50) dan Tulus (65) - Yatini adalah anak dari Yatinem
3. Suminto (40) dan Nitin (36) - Mereka memiliki dua anak, Khoiri (19) dan Thoriq (2). Suminto adalah anak dari Yatinem.
Dari delapan anggota keluarga tersebut, hanya Suminto dan Khoiri yang selamat karena sedang berada di luar rumah saat insiden terjadi.
Eko Pambudi menambahkan, meskipun jarak antar rumah cukup jauh, kekeluargaan di Dusun Kebonagung sangat erat.
Ia juga menyebutkan Mbah Mesinem, yang merupakan korban tertua, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah karena usianya yang sudah sepuh.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
