Kasus COVID-19 meningkat di beberapa negara, mulai dari Singapura hingga Hong Kong. Singapura mencatat 14.200 kasus dalam sepekan pada periode 3 Mei 2025, sementara Hong Kong mencatat 79.916 di periode 14 Mei 2025.
Dokter spesialis paru dr Erlina Burhan SpP(K) menilai peningkatan COVID di sejumlah negara wajar terjadi. Selama tidak diikuti dengan peningkatan kasus COVID-19 bergejala berat, masyarakat tidak perlu panik. Terlebih, varian yang beredar masih sama seperti gelombang COVID-19 sebelumnya.
"Nggak usah panik, karena strain yang beredar saat ini masih turunannya omicron yaitu JN.1 dan gejalanya pun sama dengan yang kita alami sebelumnya dan bahkan lebih ringan sekarang. Jadi, nggak usah panik yang berlebihan, cukup waspada," kata dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan, SpP(K), Kamis (22/5/2025).
"Yuk kembali lagi seperti dahulu, kita cuci tangan rajin, jadi kalau di keramaian kita khawatir, yuk kita pakai masker," katanya.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, kasus COVID-19 di Indonesia terus melandai meski ada sedikit peningkatan di bulan Mei.
"Jadi memang kalau angka di Indonesia juga kan di tahun 2025 ini kalo kita lihat di laporan kementerian kan masih landai tuh, hanya akhir Meinya ini terjadi peningkatan sedikit tapi nggak sampai 20 orang per hari," tambahnya.
Dia menyimpulkan bahwa sebenarnya COVID-19 memang masih ada di Indonesia. Karenanya, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
"Jadi, sebetulnya COVID-19 masih ada tapi ya tidak seperti dulu. Jadi yuk kita kembali lagi hidup bersih dan sehat seperti yang selalu saya sampaikan selama ini," tutup dr Erlina.