Suami Lakukan Tes DNA terhadap Putrinya karena Trauma, Istri Pilih Cerai setelah Kebenaran Terungkap
Randy P.F Hutagaol May 22, 2025 10:31 PM

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang pria bernama Tieu Trieu (30) memaksa melakukan tes DNA karena merasa putrinya tidak mirip dirinya.

Kecurigaannya yang tak berdasar tersebut akhirnya menghancurkan fondasi keluarganya.

Ironisnya, hasil tes membuktikan bahwa anak tersebut memang darah dagingnya.

Namun, kecurigaan yang berkepanjangan telah menghancurkan kepercayaan sang istri, Dan Loi, dan akhirnya berujung pada perceraian.

Dikutip dari Eva.vn Kamis (22/5/2025), kisah bermula saat putri mereka berusia empat tahun.

Tieu Trieu mendadak membuat keributan dengan alasan bahwa anak tersebut tidak memiliki kemiripan fisik dengannya.

Ia menuntut agar dilakukan tes DNA, meski sang istri dan orang tuanya sendiri meyakinkan bahwa anak itu benar-benar miliknya.

Sejak kelahiran anaknya, Tieu Trieu memang menunjukkan sikap dingin. Bahkan, saat pertama kali melihat bayi itu, ia melontarkan candaan yang mengundang ketegangan.

“Apakah kita tidak sengaja menjemput bayi ini di rumah sakit?” ucapnya.

Sang istri mencoba menenangkan dengan berkata bahwa bayi-bayi dilengkapi gelang identitas, dan tidak mungkin ada kesalahan.

Sementara itu, Dan Loi dikenal sebagai wanita pekerja keras. Setelah melahirkan, ia kembali bekerja untuk menghidupi keluarga karena sang suami tidak memiliki pekerjaan tetap.

Bahkan, ia sempat mengirimkan uang bulanan ke kampung halaman tempat anak mereka diasuh oleh orang tua Tieu Trieu.

Namun, ketekunan Dan Loi tak cukup untuk memadamkan kecurigaan suaminya. Ia tetap bersikeras meminta tes DNA, bahkan menghadirkan mediator setempat.

Dalam posisi terdesak, Dan Loi akhirnya setuju. Padahal, orang tua Tieu Trieu sudah berulang kali menegaskan bahwa cucu mereka sangat mirip dengan ayahnya saat kecil.

Fakta mengejutkan terungkap saat penyelidikan berlangsung. Rupanya, Tieu Trieu memiliki trauma masa kecil karena ia sendiri merupakan anak adopsi.

Ia telah lama curiga bahwa orang tua yang membesarkannya bukan orang tua kandungnya. Ibunya akhirnya mengaku, ayah kandung Tieu Trieu meninggal dalam kecelakaan, dan ibunya wafat karena kanker.

Sebelum meninggal, ibu kandungnya meminta sahabatnya mengadopsi anaknya secara legal.

Pengakuan tersebut seolah menjelaskan mengapa Tieu Trieu kerap merasa tidak percaya pada orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarganya sendiri. Kecurigaan mendalam itu terbawa hingga ke dalam rumah tangganya.

Setelah menunggu hasil tes DNA, terbitlah lembaran yang menunjukkan bahwa Tieu Trieu  merupakan ayah kandung dari putrinya.

"Kemungkinan hubungan darah antara Tieu Trieu dan putrinya adalah 99,9999 persen".

Meski bukti ilmiah sudah di tangan, Tieu Trieu hanya berujar bahwa dirinya belum siap menjadi seorang ayah.

“Saya belum siap menjadi seorang ayah,” ungkapnya.

Ucapan itu menjadi titik akhir kesabaran Dan Loi. Ia memutuskan untuk bercerai. Hak asuh anak jatuh kepadanya, sementara Tieu Trieu harus menerima kenyataan bahwa keraguan dan trauma masa lalunya telah merenggut keluarganya sendiri.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.