Oleh: KH Husin Naparin Lc MA, Ketua MUI Provinsi Kalsel
BANJARMASINPOST.CO.ID - DIRIWAYATKAN bahwa Nabi Muhammad SAW berkata kepada para sahabat, sabdanya: “Maukah kalian kuberitahukan siapakah manusia yang paling baik (khairunnas), siapakah manusia yang paling jelek (syarrunnas), siapakah manusia yang paling pemalas (aksalunnas), siapakah manusia yang paling kikir (abkhalunnas), siapakah manusia yang paling menderita (al-amunnas) dan siapakah manusia yang paling pandai mencuri (asraqunnas)”.
Para sahabat menjawab dengan antusias, “tentu, wahai Rasul”. Lalu Nabi Muhammad SAW pun menjelaskannya, dengan sabdanya yang artinya: “Manusia yang paling baik itu ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain; manusia yang paling jelek itu ialah orang yang karena dia, saudaranya muslim lainnya menderita; manusia yang paling pemalas ialah orang yang bila terbangun di tengah malam ia tidak berzikir mengingat Allah baik dengan lidah maupun dengan badannya (tidak melaksanakan shalat); manusia yang paling menderita ialah orang yang apabila disebutkan namaKu di hadapannya, ia tidak bersalawat kepadaku; manusia yang paling kikir, ialah orang yang tidak mau mengucapkan salam atau menegur orang lain; dan manusia yang paling pandai mencuri ialah orang yang mencuri dalam shalatnya”.
Mendengar kalimat yang terakhir ini, lalu ada seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana orang yang mencuri dalam salatnya,”. Penanya memang heran, masa ada orang yang mencuri dalam salat, demikian kira-kira ungkapan yang ada di dalam benaknya sehingga muncul pertanyaan tadi.
Keheranan itu hilang dengan jawaban Rasulullah SAW: “Orang yang paling pandai mencuri ialah orang mencuri dalam salat, dimana orang itu salat tapi tidak sempurna rukuk dan sujudnya”
Hadits ini dinukil oleh Syekh Taqiyuddin Abdul-Malik bin Abi al Muna yang dikenal dengan Syekh Ubaid al-Dharir, beliau adalah imam dan khatib di Masjid Umawi Dimasyq, Syria, dalam buku beliau yang terkenal “Nuzhah al Naazhiriin”.
Dengan hadits ini bolehlah kita merenung-renung diri kita masing-masing, dalam kategori siapa aku inil!! Memang secara umum manusia memiliki kecenderungan untuk mengeluh, bakhil, dan mengingkari nikmat Allah.
Namun, manusia juga memiliki potensi untuk menjadi hamba yang bersyukur, beriman, dan bertakwa. Kita bisa memilih yang mana. Ingat hanya satu yang baik yaitu khairunnas, selebihnya adalah merupakan sifat-sifat jelek yang harus kita jauhi.
Selama ini barangkali kita malu sendiri karena termasuk salah satu orang dari sifat-sifat yang tidak baik itu. Rugilah kita jika bukan termasuk khairunnas. (*)