BANJARMASINPOST.CO.ID - Di rental playstation di Banjarmasin, suara joystick dan teriakan semangat dari para remaja menjadi hal biasa.
Dari tempat ini lahir satu nama yang kini mengguncang panggung internasional yaitu Rommy Hadiwijaya.
Pemuda kelahiran Banjarmasin 9 April 1998 ini resmi memperkuat tim esports raksasa Inggris, Manchester United.
Namun prestasi ini dimulainya dari keisengan. “Awalnya cuma coba-coba ikut turnamen rental di kota sendiri,” ujarnya kepada BPost.
Namun coba-coba itu justru menuntunnya pada kemenangan beruntun di berbagai ajang lokal.
Perjalanan Rommy tak seperti jalan tol yang mulus tanpa hambatan. Terlalu sering juara membuat dia justru di-blacklist, tidak boleh ikut turnamen.
“Kata panitianya biar pemain lain punya kesempatan,” ungkapnya.
Namun tindakan itu justru membuat Rommy mencari tantangan di tempat lain.
Dia terus mengasah kemampuan di ajang nasional. Perlahan, Rommy pun merambah turnamen internasional.
Namanya pun kian harum di komunitas gim sepakbola console. Tak disangka, performanya menarik perhatian tim esports Manchester United.
Saat menerima kabar dirinya resmi direkrut MU untuk ajang global, Rommy langsung sujud syukur.
Waktu itu saat dia memenangi final Championship 2025 mengalahkan atlet esport Brasil.
“Gelar internasional pertama ini rezeki dari Allah SWT. Tapi saya belum puas karena masih banyak lawan tangguh dan saya akan terus berlatih untuk gelar juara dunia di dunia gim,” ucapnya.
Di sisi lain, peran keluarga besar menuntun sampai luar negeri.
“Orangtua saya sangat berperan. Sekarang tambah semangat dengan kehadiran istri dan anak,” tuturnya.
Dukungan dan doa mereka menjadi energi tambahan yang tak tergantikan.
Rommy kini bersiap mewakili Manchester United dalam kejuaraan eFootball World Finals 2025 di Jepang pada Juli mendatang.
“Latihan tetap jalan. Fokus tetap dijaga. Ini bukan akhir, ini awal dari perjuangan yang lebih besar,” katanya.
Untuk generasi muda yang bermimpi menapaki dunia esports, Rommy punya pesan yaitu jangan menyerah dan buktikan.
“Latihanlah dengan giat dan konsisten. Jangan cuma main, tapi belajar dari setiap kekalahan. Hasil itu tidak pernah mengkhianati usaha,” ungkapnya.
Dari sebuah rental di Banjarmasin hingga panggung dunia, Rommy Hadiwijaya membuktikan tak ada batas untuk mimpi, selama masih mau berjuang.
Rommy menjadi satu satunya atlet Esport Kalsel yang juara dunia di London. melawan atlet-atlet dunia dan berhasil lolos menjadi atlet esport Manchester Uniter di ajang dunia selanjutnya. (andra ramadhan)