TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari jurnalis ternama Najwa Shihab, yang baru kehilangan sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf pada Selasa (20/5/2025).
Ibrahim Assegaf telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5/2025).
Prosesi pemakaman diwarnai dengan guyuran hujan.
Tak terlihat wanita yang disapa Nana ikut menghadiri prosesi pemakaman sang suami.
Nana hanya mendampingi jenazah sang suami sampai ke masjid tempat Ibrahim disalatkan.
Meski demikian, Najwa Shihab telah mengunggah kabar duka dengan membagikan kondisi makam Ibrahim.
Batu nisan Ibrahim nampak memangku nisan kecil, Namiyah binti Ibrahim Assegaf.
Ya, Ibrahim Sjarief Assegaf dimakamkan dalam satu liang lahat mendiang sang putri yang meninggal pada 15 Desember 2011 silam.
Namiyah meninggal dunia setelah empat jam dilahirkan ke dunia.
Kini, Najwa Shihab menyebut Ibrahim dan Namiyah telah berdekapan.
Najwa Shihab menyebut makam dua orang tercintanya dengan sebutan 'tempat keduanya luruh'.
Najwa Shihab bahkan membayangkan ketika Namiya kini telah bersua dengan ayahnya di alam yang berbeda.
""TEMPAT KEDUANYA LURUH"
Kami mendekap tangannya, juga hatinya.
Ibrahim adalah penunjuk arah kami,
ketenangan kami, rumah kami.
Sedangkan Namiyah hanya bersama kami selama satu hari,
tapi ia menetap di hati kami, selamanya.
Kini mereka saling berdekapan –
ayah dan anak perempuannya,
satu kehidupan penuh, satunya helaan napas singkat,
dalam rengkuhan tanah yang sama.
Kami bayangkan ia meraih tangan ayahnya,
“Abi, sini… Namiyah sudah di sini.”
Pertemuan yang tak bisa diberikan dunia kepada mereka,
dan dipenuhi oleh dunia berikutnya –
dengan lembut, seutuhnya.
Terima kasih atas semua doa, harum bunga, dan pesan-pesan,
cinta kalian menyangga kami saat kami tak punya daya untuk berdiri.
Dari istri selama 28 tahun, dan seorang anak lelaki berusia 24.
Al-Fatihah untuk Ibrahim dan Namiyah.
#CatatanNajwa," tulis @najwashihab pada Jumat (23/5/2025).
Tulisan duka tersebut mendapat lebih dari 1,4 juta tanda suka.
Banyak kalangan publik figur ikut menuliskan duka mendalam untuk Najwa Shihab.
Kronologi meninggalnya Ibrahim Sjarief pun diungkap oleh keluarga.
"Beliau sebetulnya orang yang sangat sehat dan aktif ya. Jadi beliau punya satu penyakit tapi kompensasinya olahraga sangat baik dan sebagainya namun karena satu penyakit bawaannya kemudian beliau menderita stroke beberapa hari yang lalu," ungkap keluarga, dikutip dari YouTube Cumicumi.
Setelah divonis mengidap stroke, Ibrahim Sjarief kemudian dirawat di rumah sakit.
"Sejak stroke tersebut kemudian dilakukan perawatan di rumah sakit."
"Terakhir dipindahkan ke rumah sakit PON," ujar keluarga.
Namun takdir berkata lain, setelah semua usaha yang dilakukan, Ibrahim Sjarief dipanggil Yang Maha Kuasa.
"Namun karena takdir juga dengan usaha yang telah dilakukan, dokter menyatakan sudah tidak bisa dilakukan upaya lain, medis," paparnya.
Keluarga pun telah mengikhlaskan Ibrahim Sjarief kembali ke pangkuan Tuhan.
"Kemudian keluarga memutuskan melepas beliau ke miliknya," kata keluarga.
Dijelaskan oleh keluarga, sudah tidak ada tindakan medis yang bisa dilakukan untuk kesembuhan Ibrahim Sjarief.
"Karena memang kondisinya secara medis sudah tidak ada lagi tindakan yang bisa dilakukan," ucap keluarga.
Adapun Ibrahim Sjarief dirawat di rumah sakit sekira 5 hari.
"Prosesnya sangat cepat sebetulnya, 4, 5, 6, hari."
"Jadi tidak lama, cepat lah, itungannya cepat," tuturnya.
Keluarga membenarkan bahwa terjadi pendarahan di otak.
Pasalnya, menurut keluarga, sebelum stroke, Ibrahim Sjarief memiliki riwayat suatu penyakit yang mungkin dapat memicu stroke.
"Ya benar (pendarahan di otak)," ungkapnya.
"Nggak ada (tanda-tanda), beliau memang punya satu penyakit tapi bukan sesuatu terkait otak ya."
"Tapi mungkin itu berkontribusi juga ya terhadap pendarahannya," katanya.
(Siti N/ Yurika)
