Silent Killer Mengintai, Dokter RS Adam Malik Beberkan Bahaya Hipertensi dan Solusinya
Randy P.F Hutagaol May 24, 2025 03:30 PM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hipertensi merupakan penyebab kematian keempat terbesar di Tanah Air dengan persentase mencapai 10,2 persen. 

Menyambut Hari Hipertensi Sedunia yang diperingati setiap 17 Mei, RS Adam Malik mengingatkan masyarakat akan bahaya komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini.  

Dr. Radar Radius Tarigan, M.Ked(PD), Sp.PD-KGH, FINASIM, dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi RS Adam Malik, menjelaskan bahwa hipertensi kerap disebut sebagai "silent killer" karena sering tidak menimbulkan gejala.  

"Umumnya tidak bergejala, tapi bila muncul bisa berupa sakit kepala, pusing, mimisan, gangguan penglihatan, sesak napas, atau nyeri dada," ujar dr. Radar.  

Hipertensi tidak bisa disembuhkan total, terutama jenis esensial, namun dapat dikontrol agar tekanan darah tetap dalam batas normal, yakni 110-120/80-85 mmHg.  

Hipertensi esensial dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, dan gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi garam dan kurang aktivitas fisik.

Sementara itu, hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit lain seperti ginjal kronik atau gangguan hormon, yang bisa disembuhkan jika penyebabnya diatasi.  

"Hipertensi dapat memicu komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner, gagal ginjal kronik, hingga kerusakan mata," tegas dr. Radar, yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Instalasi Haemodialisa RS Adam Malik.  

Pada kasus ginjal, hipertensi dapat merusak pembuluh darah secara bertahap, menyebabkan nefrosklerosis hingga gagal ginjal.

"Pasien bisa terpaksa cuci darah rutin atau menjalani transplantasi ginjal, yang kini sudah tersedia di RS Adam Malik," jelasnya.  

Dr. Radar menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi, seperti:  

- Menjaga berat badan ideal  

- Mengurangi asupan garam  

- Rutin berolahraga  

- Tidak merokok dan membatasi alkohol  

- Mengelola stres  

Bagi pasien hipertensi, pengobatan meliputi terapi non-farmakologis (diet, olahraga) dan farmakologis (obat antihipertensi). "Pasien harus rutin memeriksa tekanan darah, minum obat teratur, dan kontrol ke dokter," pesannya.  

Layanan Ginjal-Hipertensi di RS Adam Malik

RS Adam Malik menyediakan layanan khusus ginjal-hipertensi di Poliklinik Nefrologi setiap hari kerja. Pasien umum dan BPJS Kesehatan juga dapat mengakses layanan di Instalasi Pelayanan Eksekutif, Gedung Paviliun RS Adam Malik.  

Dengan deteksi dini dan penanganan tepat, hipertensi dapat dikendalikan untuk mencegah komplikasi yang mengancam nyawa.  

(cr26/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.