Skakmat! Hotman Paris Sindir Pedas Rocky Gerung yang Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi soal Barak Militer, Singgung Omon-omon
Widy Hastuti Chasanah May 25, 2025 10:34 AM

Grid.ID - Pengacara Hotman Paris sindir pedas Rocky Gerung yang kritik kebijakan Dedi Mulyadi soal barak militer. Hotman Paris bahkan menyinggung soal omon-omon.

Seperti diketahui, pengamat politik, Rocky Gerung belum lama ini mengkritik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Rocky Gerung mengkritik soal gaya politik hingga kebijakan Dedi Mulyadi soal barak militer.

Rocky menilai visi Dedi Mulyadi 'dangkal' hingga mirip gaya politik Mantan Presiden Joko Widodo. Terkait kritikan itu, Dedi Mulyadi menanggapinya dengan santai.

Bahkan, Dedi Mulyadi juga mendapat pembelaan dari pengacara Hotman Paris. Ya, belum lama ini Hotman Paris sindir pedas Rocky Gerung yang mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi soal barak militer.

Pembelaan tersebut diungkap Hotman Paris melalui unggahan Instagram @hotmanparisofficial pada Sabtu (24/5/2025).
Di unggahan itu, Hotman mengunggah kolase pendapat penuh teori Rocky Gerung hingga tanggapan sederhana dari Dedi Mulyadi.

Hotman lantas menyampaikan pendapatnya. Ia mengaku mendukung Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM.

Pengacara terkenal itu juga mengkritik aksi Rocky Gerung yang menurutnya terlalu banyak bicara ketimbang aksi. Bahkan, Hotman juga menyinggung soal omon-omon belaka.

"Hotman Dukung KDM! Apa prestasi dari Rocky? Hanya omon omon! Karya nyata mana? Karir? Harta? Bantu orang? Nafkahin orang?? Bantu Rakyat?"

"Semua nol besar! Rocky hanya mampu hafal teori filsafat tapi tdk mampu mewujudkan dalam karya nyata yg menghasilkan!" tulis Hotman Paris.

Bak merasa kesal, Hotman sampai menyarankan Rocky ikut dibina di barak militer. Menurutnya, orang yang berprestasi bisa mengaplikasikan teori ke dalan sebuah tindakan atau karya.


"Cari nafkah dari honor narsum Tv dgn hapalin teori teori filsafat! Rocky yg cocok di kirim ke barak militer agar tubuh dan mulutnya disiplin!!"

"Orang berotak normal dan berprestasi adalah orang yg mampu menerapkan teori menhasilkan manfaat bagi manusia terutama keluarganya," tulis Hotman Paris.

"Tanpa hasil nyata maka otaknya tdk berfungsi normal," tegas Hotman Paris.

Kritikan Rocky Gerung pada Dedi Mulyadi

Seperti diketahui, sebelum Hotman Paris sindir pedas Rocky Gerung, sang pengamat politik sempat menyentil gaya berpolitik Dedi Mulyadi. Melansir TribunJakarta.com, Rocky menggunakan pisau bedah teori filsafat barat tahun1967 dari Guy Debord.

Guy Debord menulis buku yang kemudian dikenal sebagai teori kritis beraliran Marxist berjudul 'The Society of the Spectacle'. Ia pun menyinggung soal 'kedangkalan'.

"Ada satu prinsip yang menerangkan bagaimana orang mengkonsumsi kedangkalan gitu, Society of the Spectacle, The Society of the Spectacle. Gimana bahasa Indonesianya, masyarakat yang doyan nonton kedangkalan," jelas Rocky.

Rocky mengatakan apa yang dilakukan oleh Dedi itu adalah bentuk visualisasi atau penampilan ketimbang visi. Ia pun menyinggung soal visi dangkal.

"Jadi kita lagi menonton orang jualan komoditas yang namanya penampilan, apa istilah tadi, visualisasi bukan visi. Tapi dalam politik orang mau ukur visualisasi itu demi apa kalau visinya dangkal," lanjutnya.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir. Hanya dalam masyarakat yang IQ-nya 78, kedangkalan itu laku. Dan kita masih di situ. Saya masih cari-cari datanya. WHO bilang, World Bank bilang memang masih 78. Akibatnya apa, ya kedangkalan itu laku terus," imbuhnya.

Meski begitu, Dedi Mulyadi menanggapinya dengan santai. Lewat media sosialnya, ia tak masalah disebut dangkal asal bisa bermanfaat untuk masyarakat.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.