TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menetapkan kawasan Blok M sebagai hub baru Ibu Kota dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta.
Langkah ini diarahkan untuk menjadikan kawasan Blok M di Jakarta Selatan sebagai pusat integrasi kawasan dengan konektivitas transportasi yang kuat, ruang publik yang inklusif, serta fasilitas umum yang dapat diakses selama 24 jam.
Penetapan kawasan Blok M ini menjadi bagian dari strategi transformasi kota yang tidak hanya mengejar kemajuan infrastruktur, tetapi juga menjaga identitas budaya Jakarta dan memperkuat mobilitas lintas wilayah.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya pembangunan kawasan yang terintegrasi lintas daerah. Ia menyebut, kemacetan dan lonjakan mobilitas harian yang melibatkan jutaan orang dari wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi harus ditangani melalui pendekatan sistemik.
“Kami tidak bisa hanya memikirkan Jakarta sendiri. Mobilitas jutaan warga setiap hari memerlukan solusi komprehensif. Transjabodetabek adalah langkah nyata untuk mengurai kemacetan sekaligus memperkuat konektivitas antar wilayah,” tegas Pramono dalam sambutannya beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, Transjabodetabek diharapkan menjadi kerangka transportasi terpadu antar daerah yang menjawab kebutuhan aksesibilitas, efisiensi, serta keberlanjutan mobilitas perkotaan.
Pembangunan kawasan Blok M sebagai hub kota mencakup peningkatan fasilitas trotoar yang ramah difabel, taman publik aktif selama 24 jam, serta integrasi layanan moda transportasi.
Kawasan ini diproyeksikan menjadi ruang interaksi baru yang merepresentasikan semangat Jakarta sebagai “Kota Global dan Berbudaya”, tema besar yang diusung dalam HUT Jakarta tahun ini.
Sementara itu, sejumlah mitra strategis Pemprov DKI Jaka Bank DKI menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan kawasan Blok M dan program integrasi transportasi regional.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Widodo menyatakan, pihaknya telah berkontribusi melalui penguatan sistem pembayaran non-tunai untuk mendukung transportasi publik yang efisien dan modern.
“Kami menghadirkan layanan JakCard yang telah digunakan di berbagai moda transportasi seperti MRT, LRT, TransJakarta, hingga KRL Commuter Line. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung ekosistem mobilitas yang terkoneksi,” jelas Agus.
Sebelumnya mereka juga telah meluncurkan Kartu Jakarta Mobilitas Bebas Akses (JakMob), sebuah inisiatif yang memungkinkan 15 kategori masyarakat termasuk pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas bisa menikmati layanan transportasi publik secara gratis.
"Inisiatif ini menunjukkan keberpihakan terhadap kelompok rentan dan mendukung misi Jakarta sebagai kota yang ramah semua kalangan dan program ini menjadi bentuk nyata dari semangat inklusi sosial dan peningkatan kualitas hidup warga Jakarta,” katanya.
Keterlibatan bank daerah dalam transformasi kawasan Blok M dan sistem transportasi Jabodetabek adalah bagian dari kontribusi jangka panjang terhadap pengembangan Jakarta yang lebih layak huni, modern, dan kompetitif di kancah global.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, BUMD, dan masyarakat adalah kunci membangun masa depan Jakarta yang lebih baik. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dalam menciptakan kota yang manusiawi, terhubung, dan berbudaya,” ungkapnya.