Berita Populer Sulut: 14 Tambang Emas Bolmong Ditutup, Penikaman di Tondano, Longsor di Minut
Rizali Posumah May 26, 2025 02:30 AM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beragama peristiwa terjadi di Sulawesi Utara. 

Ada kasus kriminal, tanah longsor hingga operasi yang digelar kepolisian sebagai langkah penegakan hukum. 

Beberapa di antara peristiwa-persitiwa tersebut terendus wartawan Tribun Manado yang kemudian meramunya menjadi rangkaian informasi berita yang ditayangkan di Portal Berita Tribunmanado.com. 

Pada Minggu 25 Mei 2025 kemarin, setidaknya ada tiga berita populer yang paling banyak dibaca di tribunmanado.com. 

Berikut tiga berita tersebut, mulai dari 14 Tambang Emas Bolmong Ditutup Polisi hingga Panikaman di Minahasa

14 Lubang Tambang Emas di Mekang Bolaang Mongondow Ditutup Polisi

ILEGAL - Lubang-lubang tambang emas di Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara ditutup belum lama ini. Pada Minggu 25 Mei 2025, Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto menegaskan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk menghentikan seluruh aktivitas penambangan ilegal di kawasan hutan konservasi yang masuk dalam wilayah taman nasional Bogani Nani Wartabone.
ILEGAL - Lubang-lubang tambang emas di Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara ditutup belum lama ini. Pada Minggu 25 Mei 2025, Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto menegaskan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk menghentikan seluruh aktivitas penambangan ilegal di kawasan hutan konservasi yang masuk dalam wilayah taman nasional Bogani Nani Wartabone. (Dokumentasi Polres Kotamobagu.)

Pihak kepolisian dalam hal ini Polresta Kotamobagu menutup 14 lubang pertambangan emas di Desa Mengkang, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. 

Polres Kotamobagu menerjunkan personal gabungan dalam operasi yang digelar belum lama ini. 

Dalam operasi tersebut, polisi membongkar  tenda-tenda milik para penambang.

Tak hanya itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. 

Adapun yang disita yakni genset, alat dan perlengkapan pertambangan.

Selain itu, polisi juga ikut menyita peralatan memasak lengkap dengan akomodasi yang digunakan para penambang.

Alasan polisi menutup tambang tersebut dan menghentikan aktivitas pertambangan lantaran kawasan yang dijadikan lokasi tambang masuk area hutan konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto kepada awak media Minggu 25 Mei 2025. 

Dirinya menegaskan, tindakan tegas ini diambil untuk menghentikan seluruh aktivitas penambangan ilegal di kawasan hutan konservasi yang masuk dalam wilayah taman nasional.

“Kawasan ini adalah hutan lindung yang wajib kita jaga bersama," kata dia.

Dirinya berharap dengan adanya operasi pihak kepolisian ini, kedepan tidak ada lagi aktivitas PETI di lokasi tersebut. 

"Oleh karena itu, pembongkaran dilakukan agar tidak ada lagi aktivitas PETI yang merusak lingkungan dan melanggar hukum,” tegasnya. 

Di lokasi, selain membongkar tenda para penambang, aparat juga menuangkar air menggunakan mesin alkon ke dalam lubang-lubang tambang agar berlumpur dan tertutup secara permanen. 

Sementara itu, untuk lubang yang tidak dapat dijangkau oleh alkon, tim melakukan penembakan gas air mata ke dalam lubang.

Selanjutnya petugas  menutupnya dengan papan dan tanah agar tidak bisa lagi digunakan. 

Setelah operasi ini, Polres Kotamobagu akan segera membentuk tim gabungan untuk melakukan patroli rutin di kawasan tersebut. 

Polisi juga akan mendata pemilik  lubang-lubang tambang tersebut untuk diproses secara hukum.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus melestarikan hutan lindung," ucapnya. 

Dirinya menegaskan pihak Polresta Kotamobagu tidak akan berhenti sampai semua aktivitas pertambangan di lokasi tersebu hilang sepenuhnya. 

"Kami tidak akan berhenti sampai semua aktivitas ilegal di kawasan ini benar-benar hilang,” tutupnya. 

Pria Tataaran Minahasa Tikam Karyawan: Tegur Saudara yang Bikin Keributan

PENGANIAYAAN - Seorang pria berinisial NT(23), warga Kelurahan Tataaran I, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara, diamankan atas penganiayaan dengan senjata tajam, terhadap korban inisial RW (27) yang bekerja sebagai karyawan swasta. Penangkapan ini dilakukan pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 12.30 Wita.
PENGANIAYAAN - Seorang pria berinisial NT(23), warga Kelurahan Tataaran I, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara, diamankan atas penganiayaan dengan senjata tajam, terhadap korban inisial RW (27) yang bekerja sebagai karyawan swasta. Penangkapan ini dilakukan pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 12.30 Wita. (Tribun Manado/Mejer)

Tim Resmob Polres Minahasa kembali mengamankan pelaku penganiayaan dengan senjata tajam. 

Seorang pria berinisial NT (23), warga Kelurahan Tataaran I, Kecamatan Tondano Selatan, ditangkap setelah melaukan kasus penikaman terhadap RW (27), seorang karyawan swasta yang berdomisili di Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 12.30 Wita.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Tim Resmob Aiptu Chris Frans, insiden bermula saat NT menegur saudaranya yang sedang membuat keributan.

Namun situasi berubah menjadi panas ketika RW datang dan justru memukul saudara pelaku.

NT yang berusaha menenangkan keadaan malah mendapat perlakuan kasar.

“Pelaku mencoba menegur, tapi justru dicekik oleh korban,” ujar Aiptu Chris.

Merasa terancam, NT kemudian membalas dengan memukul RW dan berlanjut dengan menikam paha korban menggunakan senjata tajam.

Tikaman tersebut menyebabkan luka tusuk.

RW yang merasa dirugikan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Resmob langsung bergerak cepat.

Pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan dan langsung digiring ke Mako Polres Minahasa untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

"Saat ini, pelaku telah digiring ke Mako Polres Minahasa dan diserahkan kepada penyidik untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Katim Resmob.

Polres Minahasa menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk kekerasan dan menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif di wilayah hukumnya.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas dilingkungan masing-masing, sehingga situasi aman dan kondusif," tandas Katim Resmob.

Longsor Lagi, Jalan Sukur–Likupang Tertutup

LONGSOR - Bencana alam tanah longsor kembali melanda Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (25/5/2025). Kali ini, longsor terjadi di wilayah Jaga 1, Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, sekitar pukul 17.50 Wita.
LONGSOR - Bencana alam tanah longsor kembali melanda Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (25/5/2025). Kali ini, longsor terjadi di wilayah Jaga 1, Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, sekitar pukul 17.50 Wita. (Istimewa/Dokumentasi Warga Setempat)

Bencana alam tanah longsor kembali melanda Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (25/5/2025).

Kali ini, longsor terjadi di wilayah Jaga 1, Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, sekitar pukul 17.50 Wita.

Informasi awal diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Minut.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Minut, Theo Lumingkewas, melalui Sekretaris BPBD Minut, Gerald Dotulong.

"Akibat tanah longsor, ruas jalan Sukur–Likupang, sempat ditutup beberapa jam.

Dan pada pukul 20.20 Wita kendaraan sudah bisa lewat,"
kata Gerald Dotulong, Minggu (25/5/2025).

Gerald menjelaskan, bencana tanah longsor dipicu oleh cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.

Akibatnya, akses jalan utama Sukur–Likupang, tepatnya di Desa Kaweruan, tertimbun material longsor.

Meski menutup akses jalan sementara, BPBD Minut memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Begitu menerima laporan, Tim Reaksi Cepat Posdalops BPBD Minut langsung turun ke lokasi.

Mereka melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan Dinas PUPUR Minut, Dinas PUPR Sulut, BPBD Sulut, serta Satgas Penanggulangan Bencana Minut.

"Kami merekomendasikan jalan tersebut untuk ditutup sementara, mengingat potensi cuaca hujan masih akan terjadi,"
jelas Gerald.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.