Rapor Penggunaan VAR di Liga 1 2024-2025 'Mata Kedua' Wasit: Membatalkan 25 Gol, 21 Kali Penalti
Sarah Elnyora Rumaropen May 28, 2025 01:30 AM

SURYAMALANG.COM, - Rapor penggunaan Video Assistant Referee (VAR) selama kompetisi Liga 1 2024-2025 sebagai 'mata kedua' wasit sangat membantu pertandingan. 

Selain menjaga kompetisi tetap profesional dan bersih, VAR punya andil besar membatalkan 25 gol dan memberikan 21 kali penalti. 

Pemberlakuan VAR didorong oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Setelah diterapkan selama satu musim penuh, hasilnya signifikan.

Pada musim-musim sebelumnya, wasit liga 1 langganan disorot karena banyaknya kontroversi, seperti gol absurd, hadiah penalti, hingga pelanggaran kartu merah.

Hal itu berdampak pada hasil pertandingan. Namun musim ini polemik soal wasit berkurang karena keberadaan VAR.

Peran VAR sebagai insight bagi wasit telah menciptakan suasana kompetisi yang lebih bersih dan profesional.

Hal itu karena memungkinkan para pengadil di lapangan meninjau kembali keputusan penting sebelum mengambil keputusan akhir.

Fungsi "mata kedua" wasit yang disajikan VAR membuat tim yang bertanding lebih menerima hasil lebih fair.

Walaupun kalah atau tidak memuaskan karena keputusan-keputusan wasit di lapangan berjalan sewajarnya.

Berdasarkan laporan dari PT LIB, VAR punya andil besar dalam 306 pertandingan sepanjang musim.

VAR melakukan checking sebanyak 1.279 kali untuk di-review wasit, antara lain gol yang dianulir akibat offside, pelanggaran sebelum gol terjadi, serta keputusan kartu merah dan kuning.

Hal ini memberikan dua dampak positif, yakni tim mengalami pertandingan yang fair play dan kepercayaan penonton serta fans terhadap kompetisi meningkat.

Selama paruh musim pertama, VAR telah mengawasi 647 insiden, dengan rerata 4,2 kali checking per pertandingan.

Dari 647 kejadian di lapangan, sebanyak 77 keputusan diubah karena bantuan VAR dan 66 keputusan diambil setelah dilakukan On Field Review (OFR) atau tinjauan langsung dari TV di pinggir lapangan.

Dari jumlah perubahan itu, VAR telah menganulir 25 gol, mengeluarkan 20 kartu merah, dan memberikan hadiah penalti sebanyak 22 kali.

Sementara di paruh kedua, sejak minggu ke 18 hingga 34, terdapat 632 kejadian di lapangan yang dipantau VAR juga dengan rata-rata tak jauh berbeda, 4,2 kali checking.

Dari jumlah insiden tersebut, ada 87 keputusan diubah berkat VAR dan 78 keputusan ditetapkan wasit usai OFR.

Selama paruh kedua, dari jumlah perubahan itu, VAR membatalkan 29 gol, mengeluarkan 15 kartu merah, dan 21 kali memberikan tendangan penalti.

"Saya menilai di musim pertama VAR di liga ini memberikan dampak positif bagi seluruh kompetisi" ujar Sadikin Aksa, Direktur Utama PSM Makassar, Senin (26/5/2025).

"Meski ada catatan karena belum sesuai dengan harapan komunitas sepakbola, tapi sudah menuju hal yang bagus" lanjutnya.

"Harapannya di musim berikutnya harus lebih baik, terutama untuk makin meningkatnya kualitas wasit lokal yang sudah banyak perubahan," sambung Sadikin.

Hal senada juga diungkapkan CEO Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar.

Ahmed menganggap perubahan-perubahan yang ditekankan PSSI kepada PT LIB telah menjadikan kompetisi Liga 1 musim ini yang terbaik dalam tujuh tahun terakhir sejak LIB menjadi operator Liga 1  tahun 2017.

"Salah satu perubahan nyata, adalah VAR yang hadir dengan investasi besar dan sangat membantu kompetisi musim ini dilaksanakan dengan baik" jelas Ahmed.

"Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang harus terus dibenahi" lanjutnya. 

"Ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi untuk kemajuan sepakbola Indonesia," pungkas Ahmed.

(Tribunnews.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.