BANJARMASINPOST.CO.ID, BALIKPAPAN – Sempat kehilangan sandal, ini tenyata penyebab seorang balita Balikpapan sampai terseret arus drainase.
Kejadian bocah hanyut di parit kawasan RT 76, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (27/5/2025) pagi, membuat warga sekitar geger.
Balita di Balikpapan, Kalimantan Timur diduga tewas terseret arus di drainase dekat rumahnya. Jasadnya belum ditemukan, diduga mengalir hingga ke Waduk Wonorejo Balikpapan pada Selasa 27 Mei 2025 pagi.
Proses pencarian dilakukan berjam-jam dari pagi hingga sore, sepanjang parit lebar, drainse kecil hingga di hilir Waduk Wonorejo disisir tetapi belum membuahkan hasil. Tim rescue pun memutuskan kegiatan pencarian dihentikan sementara.
Proses pencarian dilanjutkan pada Rabu (28/5/2025) pagi.
Kali ini memaparkan 5 fakta mengenai kasus balita hilang yang diduga terseret arus di drainase.
Simak sebagai berikut:
Bermula Main Bersama Kakak
Ketua RT 76 Yadi, membenarkan insiden tersebut dan mengungkap kronologi awal kejadian yang terjadi pada warganya.
Menurut Yadi, dirinya mendapat laporan dari warga sekitar pukul 09.00 Wita, tak lama setelah bocah berusia 23 bulan itu dikabarkan hanyut terseret arus parit yang meluap karena hujan deras.
“Tadi saya dapat informasi dari warga sekitar jam sembilan pagi. Katanya kejadiannya sekitar jam delapan. Korban ini main sama kakaknya,” ujar Yadi saat ditemui di lokasi.
2. Hendak mengambil Sandal
Kata Ketua RT76 Yadi, korban balita ini sempat kehilangan sandal saat bermain di dekat parit. Saat hendak mengambil sandal itulah korban terpeleset dan jatuh ke parit.
“Sandalnya jatuh, mau diambil, terus hanyut. Sempat dipegang kakinya sama kakaknya, tapi karena licin akhirnya terlepas,” ungkapnya.
Melihat kejadian itu, warga langsung berinisiatif melakukan pencarian awal sambil melaporkan kejadian ke pihak berwenang.
“Tadi warga langsung bantu cari. Setelah itu kami hubungi Basarnas untuk bantu pencarian. Karena tadi pas kejadian, arus parit juga cukup kencang karena hujan deras,” tambahnya.
3. Gorong-gorong yang Sempit
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Balikpapan, Bambang Subagya, menyampaikan bahwa posko ini menjadi pusat koordinasi pencarian korban yang hilang sejak dilaporkan terjatuh ke dalam saluran air.
“Mulai malam ini kami mendirikan posko kesiapsiagaan dalam upaya mencari balita yang diduga tenggelam. Kita akan berupaya maksimal dan mudah-mudahan bisa segera ditemukan dalam 1 hingga 4 hari ke depan,” ujarnya.
Fokus pencarian saat ini dipusatkan di area Waduk Wonorejo dan menyusuri aliran air dari titik awal korban diduga terjatuh hingga ke waduk. Proses pencarian dilakukan secara sistematis dengan melibatkan berbagai unsur.
“Hari ini ada tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI AL, serta dibantu para relawan. Kami menyisir mulai dari titik jatuh hingga ke waduk. Semoga segera ditemukan,” jelas Bambang.
Bambang juga mengungkapkan adanya beberapa kendala teknis di lapangan, terutama kondisi saluran air yang sempit serta banyaknya gorong-gorong yang bisa saja menjadi tempat tersangkutnya korban.
“Kendala utama adalah lokasi jatuhnya dekat rumah warga, paritnya kecil, dan banyak gorong-gorong. Ini yang membuat proses pencarian harus ekstra hati-hati,” tambahnya.
4. TNI AL Sampai Diterjunkan
Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan menunjukkan kepedulian dan aksi nyata dalam operasi kemanusiaan.
Setelah menerima informasi adanya balita yang hanyut terseret arus saat bermain di sekitar Waduk Wonorejo, Lanal Balikpapan segera bergerak cepat dengan mengerahkan personel dan peralatan guna membantu pencarian korban.
Komandan Lanal Balikpapan, Kolonel Laut (P) Edi Kuswanto, melalui Paspotmar, Kapten Laut (P) Eddie Krisnanto, menyampaikan bahwa pihaknya langsung merespons adanya informasi tersebut.
“Setelah mendapatkan informasi terdapat balita yang hanyut, kami langsung gerakkan Tim Siaga Lanal ke lokasi beserta peralatan untuk bergabung dengan relawan lainnya dalam melaksanakan pencarian dan pertolongan, apa yang bisa kami lakukan, kami kerjakan,” ungkap Kapten Eddie.
Sebagai bentuk dukungan, Lanal Balikpapan menurunkan satu unit perahu karet dan mengerahkan 12 personel beserta Babinpotmar untuk memperkuat operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan di lokasi kejadian.
Tim Lanal juga aktif melakukan penyisiran di sekitar area waduk yang diduga menjadi lokasi korban terakhir terlihat.
Kehadiran tim dari Lanal Balikpapan ini menjadi bagian dari kolaborasi bersama Basarnas, BPBD, dan relawan lainnya dalam operasi SAR yang berlangsung sejak laporan diterima.
5. Menurunnya Pencahayaan Pencarian Ditunda
Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap balita berinisial IA yang diduga tenggelam di kawasan aliran Waduk Wonorejo, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Namun, hingga Selasa sore (27/5/2025), korban belum ditemukan.
Komandan Tim (Dantim) Basarnas Balikpapan, Ari Triyanto, menyampaikan bahwa pencarian yang dilakukan sejak pagi hari telah dihentikan sementara pada pukul 18.00 Wita.
Hal ini dilakukan seiring dengan menurunnya pencahayaan dan demi keselamatan personel.
“Petugas SAR gabungan melakukan pencarian di sekitar kawasan Waduk Wonorejo sampai pukul enam sore. Operasi pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi,” ujar Ari Triyanto.
Proses pencarian melibatkan berbagai unsur mulai dari Basarnas, BPBD Balikpapan, TNI AL, relawan, hingga masyarakat sekitar.
Mereka menyisir aliran air dari titik awal dugaan jatuhnya korban hingga area waduk.
Meski pencarian hari ini belum membuahkan hasil, Tim SAR memastikan akan melanjutkan operasi pada Rabu 28 Mei 2025 pagi dengan harapan korban dapat segera ditemukan.
“Kami akan lanjutkan pencarian lebih awal pada Rabu 28 Mei dengan metode yang sama dan juga mempertimbangkan kondisi di lapangan,” tambah Ari.
Sebagaimana diketahui, balita IA dilaporkan terjatuh ke dalam saluran air di kawasan pemukiman yang terhubung langsung ke aliran menuju Waduk Wonorejo.
Proses pencarian sempat terkendala oleh sempitnya saluran dan banyaknya gorong-gorong di area sekitar.
Pihak keluarga dan warga sekitar masih menanti dengan penuh harap agar upaya pencarian segera membuahkan hasil.