TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung yang mengkritik keras program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kini kena "pukulan telak".
Pasalnya, kendati Rocky mencap program Dedi soal pembinaan siswa nakal ke barak militer dangkal, namun hasil survei menunjukkan hampir seluruh warga Jawa Barat puas dengan kinerja sang gubernur.
Hasil survei yang dimaksud berdasarkan rilis terbaru Indikator Politik Indonesia, Rabu (28/5/2025).
Indikator membuat survei kepuasan publik di Pulau Jawa terhadap gubernurnya masing-masing pada 100 hari kerja.
Hasilnya, 95 persen warga Jawa Barat puas dengan kinerja Dedi Mulyadi.
Hanya 4 persen yang kurang puas, dan 1 persen lainnya tidak tahu atau tidak jawab.
Tingginya kepuasan warga Jawa Barat terhadap Dedi Mulyadi mengungguli kepuasan warga Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur terhadap gubernurnya masing-masing.
"Di Jawa Barat, itu total 94,7 persen, jadi kalau dibulatkan 95 persen warga Jawa Barat yang puas sama Dedi Mulyadi," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi pada rilis survei yang ditayangkan di Youtube Indikator Politik Indonesia.
"Bahkan yang menarik, yang menjawab sangat puas, itu tinggi sekali," tambahnya.
Sementara itu, tingkat kepuasan warga Banten terhadap Gubernur Andra Sony sebesar 50,8 persen, tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap Gubernur Pramono Anung sebesar 60,0 persen dan tingkat kepuasan warga Jawa Tengah terhadap Gubernur Ahmad Luthfi sebesar 62,5 persen.
Sedangkan tingkat kepuasan warga Yogyakarta terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono X sebesar 83,8 persen dan tingkat kepuasan warga Jawa Timur terhadap Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebesar 75,3 persen.
Sebagai informasi, Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Pulau Jawa yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel di Jakarta sebanyak 500 responden, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing sebanyak 600 responden, D.I. Yogyakarta dan Banten masing-masing sebanyak 400 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, jumlah sampel sebanyak 400 memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) ± 5 persen, 500 (± 4.5%) dan 600 (± 4.1%), masing-masing pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20?ri total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Data survei kepuasan terhadap Dedi Mulyadi seolah menjawab kritik Rocky Gerung.
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi memiliki program pembinaan siswa nakal dengan mengirimnya ke barak militer untuk dibina.
Kebijakan itu menuai tak hanya pujian, tetapi juga pertentangan, terutama dari kalangan berbasis argumen Hak Asasi Manusia (HAM).
Salah satu yang mengkritik itu adalah Rocky Gerung.
Rocky menyebut program pembinaan berpendekatan militeristik adalah kedangkalan.
Sebab, pendidikan di barak TNI hanya untuk pendisiplinan tubuh, dan tidak melatih untuk berpikir.
"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," kata Rocky di channel Youtube Indonesia Lawyers Club bertema 'Dulu Mulyono Kini Mulyadi' tayang Kamis (22/5/2025).
Balasan Dedi untuk Rocky
Sementara itu, Dedi Mulyadi menanggapi santai kritik Rocky soal program pembinaan ala militer yang disebut dangkal.
Melalui akun instargamnya (@dedimulyadi71), Dedi mengunggah video monolognya sambil jalanpagi, Jumat (23/5/2025).
Dedi mengaku tak masalah disebut dangkal oleh Rocky.
Dengan nada satire, Dedi menyebut kedangkalan yang bermanfaat dibandingkan kedalaman yang menenggelamkan.
"Saya memilih menjadi orang yang berpikiran dangkal namun melahirkan hamparan tanaman," kata Dedi.
"Daripada orang yang mengakui pikirannya dalam malah membuat banyak orang tenggelam,"
"Pagi semuanya kita hadapi berbagai kritik dengan senyuman,"
"Salam sehat bahagia selalu. Dengan melangkah hidup akan menjadi berkah," imbuhnya.