Melihat Hasil Perluasan Masjidil Haram, Kini Makin Megah, Bangunannya Berhias Kristal Swarovski
Anita K Wardhani May 29, 2025 02:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kerajaan Arab Saudi menuntaskan sebagian besar pembangunan perluasan ketiga Masjidil Haram.

Perluasan ini dikenal sebagai The Third Saudi expansion di kompleks Masjidil Haram, Makkah.

Saat Media Centre Haji (MCH) berkunjung Selasa (27/5/2025), bangunan ini sangat megah dan dirancang menampung jemaah dua kali lebih banyak.

Area ini memperluas kapasitas untuk ibadah dari jutaan jemaah yang terus meningkat.

Media Center Haji bersama jurnalis dunia diajak menengok langsung area tersebut.

Kunjungan difasilitasi otoritas komunikasi dan perencanaan Saudi.

MENUJU PUNCAK HAJI 2025 - Jemaah haji dari seluruh dunia mulai memadati area Masjidil Haram menyusul kian dekatnya puncak haji di Armuzna.
MENUJU PUNCAK HAJI 2025 - Jemaah haji dari seluruh dunia mulai memadati area Masjidil Haram menyusul kian dekatnya puncak haji di Armuzna. (MEDIA CENTER HAJI/2025)

Jurnalis dari Malaysia, Turki, Nigeria, Suriah, dan Indonesia ikut dalam kunjungan itu.

Area ini dapat diakses melalui pintu 114 dekat Terminal Jabal Kakbah, Makkah.

Lantai dasar gedung baru ini sudah dibuka untuk umum dan jemaah haji.

Jemaah bisa beribadah langsung di lantai dasar gedung perluasan megah itu.

PERLUASAN MASJIDIL HARAM - Proyek Perluasan Ketiga Masjidil Haram menambah luas dari 414.000 jadi 1,5 juta meter persegi.

Lantai atas masih dalam tahap konstruksi dan pemasangan ornamen dalam ruangan.

Pintu raksasa di gate 100 menjadi salah satu ikon megah area perluasan.

Lampu gantung berukuran besar tampak menghiasi area dalam gedung baru tersebut.

Jendela kaca warna-warni menghasilkan pantulan cahaya indah di siang hari.

Pendingin udara telah terpasang untuk kenyamanan jemaah saat beribadah.

Tersedia juga tempat pengambilan air zamzam di dalam bangunan perluasan.

Museum kecil turut hadir menampilkan potongan kiswah Kakbah dan benang emas.

Dua helipad juga dibangun di bagian atas area perluasan ini.

Bangunan sisi luar dibuat berundak mengikuti kontur bukit di sekitarnya.

perluasan masjidil haram2
PERLUASAN MASJIDIL HARAM - Proyek Perluasan Ketiga Masjidil Haram menambah luas dari 414.000 jadi 1,5 juta meter persegi.

Proyek ini menambah luas Masjidil Haram dari 414.000 jadi 1,5 juta meter persegi.

Luas area salat meningkat dari 390.000 jadi 912.000 meter persegi.

Jumlah kamar mandi juga naik dari 3.515 menjadi 16.726 unit.

Fasilitas wudu bertambah dari 2.479 menjadi 12.639 titik.

Kapasitas pendinginan meningkat dari 39.000 menjadi 199.000 ton pendingin.

Kaligrafi Al-Qur'an menghiasi dinding seluas 2.700 meter persegi.

Kristal Swarovski juga digunakan untuk memperindah bagian dalam bangunan.

Proyek perluasan ini menjamin kenyamanan jemaah haji dan umrah setiap musimnya.

Arab Saudi ingin memastikan ibadah berjalan aman, nyaman, dan khusyuk.

Desain megah ini dipersiapkan menyambut lonjakan jemaah dari seluruh dunia.

Perluasan ini jadi simbol keseriusan Arab Saudi melayani tamu Allah.

Sejarah Masjidil Haram

Dikutip dari laman resmi Kemenag, Masjidil Haram memiliki tiang 589 buah yang terbuat dari marmer atau granit. Masjid ini memiliki 152 buah kubah.

Masjid tersebut, lebih tua 40 tahun dari Masjid Al-Aqsa di Yerussalem. 

Berdasarkan Ensiklopedia Haji dan Umrah, Abdul Halim, Raja Grafindo Persada 2002, pada awalnya, masjidil haram sangat sederhana bentuknya. 

Bangunannya, terdiri dari ka'bah yang terletak di tengah-tengahnya, kemudian ada sumur zamzam dan makam Ibrahim di sampingnya.

Ketiga bangunan tersebut, berada di tempat terbuka.

Kemudian, pada masa awal perkembangan Islam sampai masa pemerintahan khalifah pertama Abu Bakar As-shiddiq (543 M), bentuk bangunan Masjidil Haram masih sederhana. 

Belum ada dindingnya sama sekali. Barulah pada tahun 644 M, Umar bin Khattab (khalifah kedua) mulai membuat dinding masjid.

 
Namun, dindingnya masih rendah, tidak sampai setinggi badan. 

Umar juga membeli tanah di sekitar Masjidil Haram untuk memperluas bangunan masjid guna menampung jamaah.

Bangunan Masjidil Haram selalu diperluas dan diperindah seiring makin banyaknya umat Islam yang datang. 

Khalifah Utsman bin Affan juga memperluas bangunan masjid tersebut, pada masa pemerintahannya. 

Pada tahun 692 M, Abdullah Ibn al-Zubair menambahkan atap di atas dinding yang telah dibangun, melindungi para jemaah dari terik matahari.

Tidak lama setelah itu, Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi, yang berkuasa di Mekkah pada tahun 714 M, melakukan penyempurnaan bangunan Masjidil Haram.

Di bawah kekuasaan Khalifah al-Mahdi dari dinasti Abbasiyah pada tahun 885 M, ditambahkan deretan tiang-tiang yang mengelilingi Ka'bah.

Dibangun pula beberapa menara.

Lantas, pada pemerintahan Sultan Salim II dari Kekhalifahan Turki Utsmani yang dilanjutkan oleh putranya, sultan Murad III, dilakukan beberapa kali perbaikan dan perluasan bangunan Masjidil Haram.

Pada masa ini, beberapa atap kecil berbentuk kerucut ditambahkan.

Bentuk dasar bangunan Masjidil Haram hasil renovasi Dinasti Utsmani inilah yang dapat dilihat sekarang ini. 

Pada era kerajaan Saudi Arabia, yang dikenal sebagai Khadim al-Haramain, upaya untuk memperbaiki Masjidil Haram terus dilakukan.

Tempat Sa`i yang sebelumnya berada di luar masjid, dimasukkan ke dalam dan dilengkapi jalur-jalur sa'i yang ditambah atap.

(Media Center Haji 2025)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.