Ummu Habibah Nahkodai PC Fatayat NU Kabupaten Madiun Periode 2025-2030
GH News May 29, 2025 03:04 PM

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kepengurusan Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Kabupaten Madiun masa khidmat 2025-2030 secara resmi dilantik di Ballroom Hotel Aston, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (29/5/2025).

Ummu Habibah resmi menjabat sebagai Ketua PC Fatayat NU Madiun untuk periode kedua.

Dengan tagline ‘Muda, Menguat, Maju, Digdaya', ia mengatakan bahwa dirinya berupaya membuat Fatayat NU Madiun, yang sebelumnya masuk dalam kategori berkembang, menjadi kategori maju. 

Salah satu indikatornya, adalah beberapa desa dampingan yang dinamakan desa sahabat,

"Pilot project-nya ada 4 yang sudah kita launching tadi, yaitu ada di Ranting Candimulyo, Ranting Gandul, Ranting Purworejo kemudian Ranting Koripan yang mana di Desa tersebut memiliki karakteristik kegiatan yang sudah terukur dan dampaknya telah dirasakan masyarakat," ujarnya kepada TIMES Indonesia. 

Ummu Habibah menambahkan, organisasi Fatayat NU memiliki program-program yang tentunya berdampak secara nyata dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat. 

"Harapannya, program yang sudah kami susun bisa berjalan dengan baik, karena kami itu sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama tidak hanya memberikan kajian-kajian sana, tetapi ketika ke salehan pribadi kita itu meningkat, kesalehan sosial juga harus meningkat," tuturnya. 

Dari pantauan TIMES Indonesia di lokasi Pelantikan PC Fatayat NU Madiun, ada 52 personel pengurus cabang yang dilantik, mulai dari jajaran pengurus harian, jajaran bidang dan lembaga-lembaga yang ada di Fatayat NU.

Tak hanya itu, Wakil Bupati Madiun Purnomo Hadi, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Forkopimda Madiun serta seluruh Ketua PC Fatayat NU di Karesidenan Madiun juga turut hadir menyaksikan pelantikan tersebut. 

Di tempat yang sama, Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur, Siti Maulidah menjelaskan, jika ingin masuk kategori maju, PC Fatayat NU Madiun harus bisa memprioritaskan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Juga, program apa yang harus dievaluasi atau yang perlu diinovasikan sehingga dapat bersinergi dengan PW Fatayat NU Jatim, seperti dalam program desa sahabat. 

"Program keberhasilan dari pengurus wilayah Fatayat NU Jatim hingga ke tingkatakan Pengurus Cabang dan ranting adalah program desa sahabat, jika sebelumnya ada Asifa, ajang prestasi ada di tingkatakan PC, tapi dengan desa sahabat ini ajang prestasi sampai ditingkatan ranting," tuturnya.

Pihaknya menuturkan, 4 Desa Sahabat di Madiun yang nantinya menjadi pilot project, harus bisa memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi masyarakat.

"Di Desa sahabat itu nanti bagaimana terkait stunting-nya, bagaimana dengan bank sampahnya, ada induknya yang bisa menjadi getok tular belajar. Itu menjadi bagian yang tidak lepas, tadi saya mendengar bagaimana juga mengangkat baca tulis Al-Quran yang itu dari bagian dari gerakan inti Fatayat NU sebagai organisasi keagamaan," kata Siti Maulidah. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.