Lahm Antusias Nantikan Final Liga Champions yang Berbeda
GH News May 30, 2025 08:03 PM

Bagi Philipp Lahm, final Liga Champions musim ini layak dinantikan dengan antusias. Ada hal yang berbeda dan menarik dari duel kali ini.

Final Liga Champions musim ini mempertemukan wakil Prancis, Paris Saint-Germain, dengan tim Italia Inter Milan. Keduanya akan coba mematahkan puasa panjang negara masing-masing di kompetisi tersebut.

Prancis terakhir kali punya tim yang juara di musim perdana era Liga Champions, yakni 1992/1993 kala Marseille menaklukkan AC Milan. Sementara Italia terakhir kali diwakili Inter, saat jadi kampiun pada 2009/2010.

Gelandang legendaris Bayern Munich Philipp Lahm menyebut itu jadi salah satu alasan final kali ini layak dinantikan. Juga, perkara dominasi Real Madrid dan Manchester City dalam empat musim terakhir.

"Liga Champions harus bervariasi, kalau tidak ya tidak seru. Baru-baru ini, dua klub mendominasi kompetisi. Tidak ada final tanpa Real Madrid atau Manchester City selama empat tahun, dan tidak ada pemenang lain dalam tiga tahun," ungkap Lahm dalam kolomnya di Guardian.

"Dan sejak 2014, Spanyol atau Inggris selalu juara. Satu-satunya pengecualian adalah Bayern Munich, tapi mereka diuntungkan keadaan pandemi di 2020."

"Pada Sabtu nanti akan ada pemenang berbeda di Munich, dari negara yang berbeda. Paris St Germain menghadapi Inter. Prancis melawa Italia di final, itu jarang terjadi."

"Serie A, yang pernah menjadi liga terbaik di dunia, belum memenangi titel lagi selama 15 tahun dan Ligue 1 terakhir kali punya pemenang pada 1993, pada musim perdana Liga Champions kala itu, Marseille mengalahkan Milan. Sejak saat itu hanya ada dua final dengan klub Prancis, Monaco kalah di 2004 dan PSG di 2020," imbuhnya.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.