Dies Natalis ke-67 ISKA, Ketua KWI Ajak Anggotanya Jadi Agen Pembawa Harapan di Tengah Disinformasi
Seno Tri Sulistiyono June 01, 2025 03:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Dies Natalis ke-67, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), menyelenggarakan kegiatan Misa Syukur di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, pada Sabtu (31/5/2025) malam. 

Kegiatan ini merupakan puncak perayaan 67 tahun kiprah ISKA sebagai organisasi kader intelektual Katolik di Indonesia.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Monsinyur (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin O.S.C. memimpin langsung Misa Syukur yang dihadiri oleh sejumlah anggota ISKA dari berbagai daerah.

Misa Syukur ini berlangsung secara khidmat dan teduh. Dimana, seluruh tamu undangan yang hadir mengikuti Misa sejak awal hingga akhir.

Acara puncak pun diisi dengan sambutan dari Ketua Presidium Pusat ISKA Luky A. Yusgiantoro dan orasi ilmiah bertema ‘Berkarya, Mengabdi, dan Mewujudkan Harapan dalam Kesetaraan’.

Luky mengatakan peryataan Dies Natalis ke-67 ISKA ini merupakan usia yang makin matang dari dewasa.

“Seharusnya semakin menunjukkan dharma bhakti dalam menjalankan tugas dan panggil dalam karya-karya kemasyarakatan secara organisatoris,” kata Luky dalam sambutannya.

Terlihat hadir dalam acara itu Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Suparman, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang dan jajaran Dewan Penasehat ISKA.

Luky pun mengungkapkan makna tema Berkarya, Mengabdi, dan Mewujudkan Harapan dalam Kesetaraan’ dalam peringatan Dies Natalis ke-67 ISKA.

Dia menegaskan, bahwa tema ini bukan hanya sebuah slogan, dalam dunia yang masih dipenuhi dengan ketimpangan sosial, ketidaksetaraan akses pendidikan, diskriminasi gender dan identitas, serta ketimpangan ekonomi.

Menurutnya, sebagai Sarjana di Indonesia tidak boleh tinggal diam dalam melihat fenoma yang terjadi saat ini. Apalagi khususnya dengan perekonomian yang semakin tidak pasti.

“Tentunya kita berharap bahwa perekonomian kita tetap bisa terus berjalan dan berkembang untuk masa depan bangsa dan negara,” ujarnya.

“Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, berperan aktif dalam menumbuhkan budaya inklusif, membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan sosial di semua lingkungan kehidupan,” sambung dia.

Pertama, kata Luky, tema soal Berkarya memiliki makna suatu proses atau kebiatan untuk menciptakan nilai melalui keilmuan dan kreativitas. 

Kedua,  adalah mengabdi. Yakni mengabdi berarti memberikan diri untuk melayani dan membantu untuk kepentingan yang lebih luas. 

“Ilmu merupakan alat yang sangat sederhana yang kita miliki. Kita semua dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan juga tujuannya adalah pelayanan tersebut adalah untuk membantu kepentingan bangsa dan negara,” paparnya.

“Jadi gunakanlah ilmu. Salah satu tadi yang bisa di dalam lagu ISKA adalah kita harus menggunakan ilmu. Itu adalah modal yang sangat sederhana,” tambah dia lagi.

Lalu, hal ketiga yakni mewujudkan harapan. Luky pun mengajak seluruh anggota ISKA memberikan harapan khususnya bagi mereka yang terpinggirkan lewat perjuangan secara sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.

“Keinginan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat Indonesia seperti apa yang tertuang dalam pembukaan dan penandaan 1945,” katanya.

Kemudian, keempat terkait dengan kesetaraan.

“Kesetaraan yang kita perjuangkan bukan hanya persamaan hak tetapi juga pengakuan martabat,” ujarnya.

Sementara, Ketua KWI Antonius Subianto Bunjamin mengajak seluruh angota IKSA turut serta memberi harapan di tengah masyarakat yang terpolarisasi, karena teknologi digital yang memanipulasi komunikasi. 

Dia pun menyinggung ayat di Alkitab bab Kejadian yang menerangkan Adam dan Hawa memakan buah terlarang kerena bujuk rayu dan hoaks dar Iblis. 

“Maka marilah kita menjadi agen pembawa harapan di tengah disinformasi dan polarisasi sehingga cita-cita untuk mewujudkan harapan dari ISKA sungguh dapat terwujud,” kata Antonius.

“Paus Fransiskus di dalam pesan komunikasi mengajar kita menjadi komunikator harapan yang memberikan harapan kepada kita,” tandasnya.

 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.