Bolu Cukke Pengobat Rindu Ludes di Tanah Suci, Fatmawati Berbagi ke Jemaah Haji di Lobi Hotel
Seno Tri Sulistiyono June 01, 2025 12:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Tak butuh waktu lama, Bolu Cukke dalam dus kemasan itu langsung ludes. 

Kue kering khas Bugis ini dibawa Fatmawati, jamaah Kloter 41 Embarkasi Makassar yang baru tiba di Hotel 311 Moro Al Alameyah, Jumat (30/5/2025).

“Saya tambah satu lagi ya,” kata Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Basnang Said. 

Basnang melintas di lobi hotel saat ditawari kue kering berwarna cokelat itu. 

Fatmawati, jamaah haji asal Bone mengajak jamaah yang melintas di lobi hotel untuk mencicipi kue khas ini. 

Kasubtim Kemahasiswaan Diktis Kemenag RI, Abdul Basir Laupe yang ikut mendampingi Basnang juga mencoba beberapa biji. 

Sejumlah wartawan Media Centre Haji (MCH) juga mengambil beberapa biji Bolu cukke merupakan kue kering khas Bugis, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Kue ini berbahan dasar tepung beras dan gula merah yang kental akan nilai-nilai filosofi dan sejarah perantau suku Bugis.

Bolu cukke merupakan bekal para perantau saat pergi berlayar. 

Kue ini juga kerap dijadikan oleh-oleh untuk sanak keluarga. 

Kelebihan kue kering ini, bisa bertahan lama. Sehingga lazim jadi bekal. 

Rasanya tak kalah nikmat dengan kue bolu pada umumnya dan dapat jadi pengganjal perut dikala lapar. 

Pas untuk lidah jamaah haji yang sudah meninggalkan Tanah Bugis selama beberapa hari. 

Kloter 41 UPG 

Sebanyak 177 jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 41 UPG Embarkasi Makassar istirahat sejenak di lobi hotel menunggu waktu tepat menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram.

Jamaah kloter ini berasal dari 18 kabupaten/kota di Sulsel. 

Banyaknya jumlah kabupaten yang tergabung pada kloter 41 UPG ini, disebabkan jemaahnya berasal dari cadangan lunas untuk mengisi open seat selama pemberangkatan sekaligus pelimpahan kuota dari embarkasi lain yang tidak terpenuhi.

Jemaah terbanyak dari Kabupaten Gowa sebanyak 99 orang, disusul Kabupaten Bone (27), Kota Makassar (14), Takalar (5), Bantaeng (4), Luwu (4), dan Pangkep (3). 

Selanjutnya Kabupaten Maros, Sidrap, Pinrang, dan Soppeng masing-masing dua jemaah. 

Menyusul Kota Parepare, Kabupaten Barru, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Sinjai, dan Tana Toraja, masing-masing satu jemaah. 

Sedangkan dua orang lainnya tergabung di kloter 41 UPG berasal dari Provinsi Maluku.

Dengan diberangkatkannya ke empat orang jemaah menggantikan peserta sebelumnya yang batal berangkat ini, maka total jemaah asal Kabupaten Bantaeng tahun 2025 berjumlah 181 orang menyusul jemaah yang telah diberangkatkan sebelumnya melalui Kloter 8 UPG bersama jemaah Kabupaten Bulukumba dan jemaah Kota Makassar.

Sementara dari Kabupaten Sidrap, total 60 calon jemaah cadangan, hanya dua orang yang berhasil terakomodasi masuk di kloter 4.

Dua nama yang berangkat adalah Darmawati binti Jamaluddin dan Kasmiati binti Lakato Palu.

Keduanya merupakan jemaah cadangan yang mendapat kesempatan berhaji di detik-detik akhir penetapan kuota. 

Berdasarkan surat Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama tertanggal 23 Mei 2025 perihal Update Jadwal Penerbangan Kloter Gabungan UPG 41 dan JKG 61.

Kloter 41 UPG Embarkasi Makassar semula masuk asrama haji Sudiang, 30 Mei 2025 pukul 08.00 Wita, selanjutnya terbang keesokan harinya, 31 Mei 2025 dengan nomor penerbangan GIA 1141. (TribunTimur)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.