Memutuskan untuk tidak mengonsumsi gula dalam waktu tertentu mungkin menjadi tantangan yang berat bagi sebagian orang. Padahal, menyetop konsumsi gula, setidaknya dalam 2 minggu memiliki efek positif ke tubuh.
Dikutip dari Times of India, konsumsi gula berlebihan sendiri dapat meningkatkan risiko datangnya beberapa masalah seperti obesitas, resistensi insulin, gigi berlubang, hingga diabetes tipe 2. Hal ini membuat mengontrol asupan gula penting untuk dilakukan.
Berikut adalah dampak positif yang terjadi pada tubuh saat memutuskan berhenti mengonsumsi gula selama dua minggu.
Setelah 14 hari tidak mengonsumsi gula, nafsu makan biasanya akan stabil, sehingga ini akan memudahkan seseorang mengendalikan asupan makanan.
Tidak mengonsumsi gula dapat membantu mengurangi lemak berlebih di perut. Ini karena gula berkontribusi terhadap penumpukan lemak di hati dan perut.
Pada awalnya, mereka yang menyetop konsumsi gula akan mengalami sakit kepala dan mudah lelah. Namun, pada hari keempat hingga ketujuh, energi akan menjadi lebih stabil. Hal ini berimbas pada fokus dan kewaspadaan yang meningkat, serta kejernihan mental yang lebih baik.
Gula merupakan 'makanan favorit' dari bakteri berbahaya di dalam usus, sehingga ini dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma. Setelah dua minggu tidak mengonsumsi gula, pencernaan akan lebih lancar, kembung dan sembelit bisa teratasi.
Konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan peradangan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Hal ini membuat mengurangi konsumsi gula dapat mengurangi peradangan dan menstabilkan kadar gula darah.
Bagi mereka yang memiliki masalah tidur, makan berhenti mengonsumsi gula bisa menjadi pilihan. Ini karena gula berlebih dapat mengganggu siklus tidur alami, setelah dua minggu tanpa gula, banyak orang melaporkan memiliki kualitas tidur lebih baik.
Konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar insulin, yang berarti melonjaknya produksi minyak dan perandang. Ini menyebabkan munculnya jerawat dan bintik merah.
Mengurangi gula dapat menstabilkan insulin dan mengurangi peradangan, sehingga kulit akan lebih bersih dari jerawat dan bintik merah.
Gula berkontribusi pada pembentukan advanced glycation end products (AGEs), yang dapat merusak kolagen dan elastin yakni protein yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Mengurangi konsumsi gula dapat memperlambat proses ini dan mengurangi garis-garis halus dan kerutan.