Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Luas area yang terbakar sekitar 3 hektare (ha).
"Luas (area terbakar) 30.000 meter persegi (3 ha)," kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakut, Gatot Sulaiman, Sabtu (7/6/2025).
Petugas pemadam kebakaran (damkar) menerima informasi kebakaran permukiman itu terjadi di Jalan Duta Harapan Indah RT 07 RW 02, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakut pada Jumat (6/6). Proses pemadaman kebakaran di lokasi tersebut berlangsung hampir 12 jam.
Operasi pemadaman dimulai pukul 12.27 WIB dan dinyatakan selesai pada Sabtu (7/6) pukul 00.16 WIB. Total sebanyak 30 mobil damkar beserta 150 orang personel dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan kebakaran tersebut.
Dilaporkan ada 450 rumah dan 750 kepala keluarga (KK) warga terdampak kebakaran tersebut. Ditaksir kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai miliaran rupiah.
Petugas sempat terkendala akses sulit ke titik kebakaran serta dibutuhkannya air yang banyak mengingat luas yang terbakar.
"Kerugian kurang lebih Rp 8 miliar," katanya.
Kebakaran hebat melanda permukiman padat di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Sebanyak 3.200 korban harus mengungsi usai insiden kebakaran saat hari raya Idul Adha tersebut.
"Ada 3.200 jiwa yang terdiri dari 800 kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran ini," kata Ketua RW 04 Kapuk, Sudiono, dilansir Antara, Sabtu (7/6).
Ia mengatakan sebagian warga sudah ada di lokasi pengungsian. Selain itu, para korban juga telah mengungsi di beberapa tenda yang sudah dibangun Pemprov DKI Jakarta.
Api Menjalar Cepat
Muna (40), warga RT 17, mengaku melihat asap hitam dari kobaran api yang muncul dari belakang rumahnya. Peristiwa itu salat Jumat sedang berlangsung di masjid.
"Api udah kedengeran dari belakang ngebakar gitu, 'keretak, keretak, keretak', gitu. Ah saya ngira paling kebakaran kecil, korslet karena emang biasanya gitu. Paling satu kamar tuh, soalnya beberapa kali pernah. Lah pas saya keluar kok api gede, langsung masuk bangunin anak-anak di kamar, suruh keluar," kata Muna saat ditemui di lokasi, Jumat (6/6).
Muna, saat kejadian sedang menjaga warung. Dia hanya sempat menyelamatkan beberapa dokumen penting seperti ijazah dan kartu keluarga. Selebihnya, seluruh isi warung dan lantai dasar rumahnya ludes terbakar.
Kawasan permukiman yang berdiri di atas tanah rawa dan mayoritas bangunan semi permanen membuat api cepat merambat. Muna mengaku kini kebingungan usai kehilangan tempat tinggalnya.