TRIBUNJATIM.COM - Bupati satu ini tidak tega melihat warga di lingkungannya, bantuanpun langsung mengalir.
Di momen Hari Raya Idul Adha 1446 Hijiriah, Bupati PALI Asgianto ST menyalurkan sebanyak 25 ekor hewan kurban untuk masyarakat Kabupaten PALI.
Sebanyak 25 ekor hewan kurban yang disalurkan tersebut, terdiri dari 12 ekor kerbau, 3 ekor sapi dan 8 Ekor Kambing.
Adapun untuk 12 ekor kerbau itu disalurkan untuk kepada 12 Desa di Kabupaten PALI, yang terdiri dari 2 Desa di Kecamatan Tanah Abang, 3 Desa di Kecamatan Abab, 3 Desa di Kecamatan Penukal, 1 Desa di Kecamatan Penukal Utara dan 4 Desa di Kecamatan Talang Ubi.
"Alhamdulilah, ini bukan hanya sekedar kurban, tapi merupakan bentuk sedekah niatan saya karena terpilih sebagai Bupati PALI, karena bersamaan dengan momentum Idul Adha, jadi kita iringkan dengan penyaluran hewan kurban, berupa kerbau sebanyak 12 ekor yang kita salurkan untuk 12 Desa yang ada di 5 Kecamatan. Dimana hewan kurban tersebut, sudah dilakukan penyembelihan pada hari ini,"ujar Bupati PALI Asgianto, Jum'at (6/5/2025).
Hewan kurban tersebut, disalurkan di Masjid- masjid dari beberapa desa dan wilayah di Kabupaten PALI
"Kita juga melakukan penyembelihan satu ekor sapi, dan satu ekor kambing, yang telah kita lakukan penyembelihan di Rumah Dinas Bupati pada hari ini, untuk didistribusikan kepada masyarakat sekitar," terang Asgianto.
Dalam kesempatan itu juga, Bupati Asgianto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan semangat berkurban sebagai penguat solidaritas sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat.
“Semoga semangat Idul Adha ini mempererat kepedulian dan persaudaraan kita, serta menjadi bagian dari upaya bersama dalam membangun Kabupaten PALI,” ujarnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Sumsel, Sabtu (7/6/2025).
Selain menyalurkan hewan kurban, Bupati PALI juga memberikan hadiah Umroh untuk 2 orang pengurus Masjid Raudhotul Mujahid yang berada di Kelurahan Talang Ubi Timur, Kecamatan Talang Ubi, yang akan diberangkatkan pada tahun 2025 ini.
"Alhamdulilah, saat menyerahkan sapi kurban presiden Prabowo Subianto di Masjid Raudhotul Mujahid tadi, kita juga menghadiahkan Ibadah umroh dua orang ketua pengurus masjid, ketua pengurus lama dan ketua pengurus baru, yang akan kita berangkatkan ke tanah suci pada tahun ini," tandasnya.
Perbuatan serupa juga dilakukan Kades satu ini mengetahui atlet yang berasal dari desanya tidak diperlakukan baik oleh pemerintah pusat.
Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi, Muhammad Sharoni, turut prihatin atas kondisi para atlet binaraga Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang makan bangkai ayam atau mati kemarin (tiren).
Para atlet binaraga tersebut terpaksa memakan ayam tak layak konsumsi ini untuk pemenuhan nutrisi jelang kompetisi di Porprov Jatim 2025.
Mereka melakukan itu karena kurangnya suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Video yang menunjukkan saat mereka makan ayam tiren tersebut viral hingga mendapat atensi dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu orang bersimpati atas kejadian ini adalah Sharoni, Kades yang juga pengusaha peternakan ayam potong dan petelur.
Setelah mengetahui kabar tentang para atlet mengonsumsi ayam tiren, Sharoni langsung menghubungi Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, Senin (5/5/2025) siang.
Indra diajak ke kandang ayam Sharoni yang berjarak sekitar 2 km dari rumahnya.
Kandang ayam Sharoni tersebut berisi sekitar 150 ribu ekor ayam yang saat ini sudah siap dipanen.
Di kandang ayam yang juga dikelilingi ribuan pohon jeruk dan pohon buah lainnya ini, Sharoni mengaku prihatin atas nasib para atlet yang sampai tak diperhatikan.
Oleh karena itu, Sharoni bersedia membantu dengan memberikan ayam potong dan telur dari usaha peternakannya kepada para atlet.
"Pokoknya, kalau butuh ayam atau telur, silakan datang ke sini. Jangan sampai makan ayam seperti itu (tiren), saya nggak sampai hati mendengarnya," kata Sharoni kepada Indra.
Indra pun sangat bersyukur atas kepedulian dan kebaikan untuk atlet binaannya tersebut.
Menurut Indra, rasa simpati masyarakat menambah support mental ke para atletnya yang saat ini sedang menyiapkan fisik untuk berlaga di Perprov Jatim ke-IX di Malang Raya pada Juni 2025 mendatang.
"Saya berterima kasih pada Pak Kades Sharoni, yang telah peduli pada atlet kami. Pintu rumahnya terbuka buat kami jika sewaktu-waktu butuh asupan nutrisi," ujar Indra.
Indra mengatakan bahwa berkat kebaikan hati kades sekaligus pengusaha tersebut bisa menambah asupan gizi untuk atletnya selama beberapa hari.
"Bukan cuma dikasih ayam, namun kami juga diberi telur," sebut Indra.
Tak hanya Sharoni yang mau memberikan ayam potong dan telur, anggota DPRD Kabupaten Malang, Hadi Mustofa alias Gus Tof, juga siap menyumbangkan gajinya untuk menyokong anggaran para atlet.
"Kalau memang dananya belum keluar dan butuh buat memenuhi asupan staminanya, saya ikhlas untuk menyumbangkan gaji saya," kata Hadi kepada Surya Malang, Minggu (4/5/2025).
"Itu zalim dan tak manusiawi, karena tega menelantarkan anak-anak yang telah berjasa pada daerah," lanjutnya.
Hadi juga siap menggalang dana ke teman-temannya di gedung dewan.
Termasuk akan memperjuangkan ke Dispora agar anggaran yang sudah lama disediakan untuk dukungan persiapan para atlet di Porprov pada Juni 2025 segera dicairkan.
"Enggak tega saya (para atlet memakan bangkai ayam). Menurut agama saya (Islam), kalau saya membiarkan itu terjadi, saya merasa berdosa."
"Karena itu bukan hanya tak layak dikonsumsi, namun juga haram," tutur Hadi.
"Sudahlah, saya siap sumbangkan sisa rezeki saya," imbuhnya.
Sebelumnya dibertiakan, anggaran Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab) Malang dikabarkan telah dicairkan pada Senin lalu, menyusul viralnya video atlet binaraga makan ayam tiren.
Tetapi Ketua PBFI Kabupaten Malang, Indra Khusnul menyebutkan bahwa anggaran yang dicairkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk pembinaan latihan atlet binaraga tersebut hanya mengcover 10 persen dari kebutuhan.
"Sebenarnya dari Pemkab Malang itu cuma membackup 10 persen dari pengeluaran kita, sisanya kita sendiri," ungkap Indra, seusai melakukan audiensi dengan Pemkab Malang, Senin.
Berdasarkan Porprov sebelumnya, total anggaran yang diterima setiap atlet kisaran Rp600 ribu per bulan yang dicairkan setiap triwulan sekali.
Pada Porprov tahun ini, anggaran yang diterima tak jauh beda.
Sementara itu, kebutuhan atlet binaraga tidak bisa disamakan dengan atlet lainnya.
Indra mengungkapkan bahwa kebutuhan asupan gizi setiap atlet tergantung dari kelasnya.
"Minimal kelas 60 kilogram (kg) ke bawah, kebutuhannya minimal 1 kg daging ayam per hari untuk protein."
"Belum termasuk makanan karbohidrat, serat pangan, vitamin, hingga suplemen."
"Satu orang itu kurang lebih suplemennya lebih dari Rp3 juta/bulan."
"Sedangkan atlet saya dari pelajar, mahasiswa, uang saku mereka berapa sih?" jelas Indra.
Sehingga, untuk menutup kekurangan tersebut, Indra terpaksa merogoh kocek dari tempat latihan.