RI Bidik Kerja Sama Perdagangan-Working Holiday Visa dengan Selandia Baru
kumparanBISNIS June 08, 2025 08:00 AM
Indonesia dan Selandia Baru menyepakati beberapa kerja sama ekonomi di lintas sektor mulai dari perdagangan sampai energi. Hal ini dicapai dalam pertemuan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay di Paris, Prancis.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Selandia Baru sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan menjadi NZD 6 miliar pada 2029. Sebelumnya di tahun 2024, nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai USD 1,92 miliar.
Saat ini Indonesia tengah memperluas akses ekspor buah tropis, salah satunya nanas yang sudah berhasil menembus pasar Selandia Baru. Selain itu komoditas hortikultura unggulan Indonesia seperti pisang, mangga, dan pepaya yang saat ini sedang dalam proses. Indonesia juga sedang berfokus pada sertifikasi halal guna mempermudah ekspor produk halal.
“Kami harap Selandia Baru dapat membuka akses pasar yang lebih luas untuk buah tropis Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6).
Selain itu kerja sama juga disepakati untuk sektor energi panas bumi. Untuk ini, Indonesia mendapat hibah NZZD 15 juta dari Selandia Baru yang akan digunakan untuk mengembangkan energi bersih. Di samping itu hal yang turut menjadi fokus bahasan Airlangga dengan McClay adalah pertukaran tenaga kerja.
Perbesar
Menko Airlangga mendorong peluang baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan Selandia Baru. Foto: Humas Kemenko Perekonomian.
“Skema visa kerja untuk tenaga Indonesia di Selandia Baru sudah berjalan dan pemanfaatannya perlu terus ditingkatkan. Pemerintah kedua negara juga tengah meninjau kemungkinan program Working Holiday untuk mempererat hubungan sosial dan budaya,” kata Airlangga.
Bahasan lain yang dibahas adalah dampak kebijakan tarif universal 10 persen yang diterapkan Amerika Serikat (AS). Kebijakan ini mempengaruhi produk pertanian dan industri Selandia Baru. Perihal Ini, Indonesia membuka dialog intensif dan menawarkan paket investasi, serta kerja sama di sektor energi, pertanian, dan teknologi strategis.
Di tahun 2024, investasi selandia baru di Indonesia sudah menunjukan tren positif dan mencapai USD 26 juta. Airlangga juga membahas rencana kunjungan Menteri McClay ke Indonesia pada Juli mendatang, sekaligus menyiapkan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon yang sempat tertunda.
Saat ini Indonesia tengah berada dalam proses aksesi ke OECD dan CPTPP. Untuk proses ini, Indonesia mendapat dukungan penuh dari Selandia Baru. Nantinya langkah tersebut diharap bisa mempercepat reformasi ekonomi dan menguatkan posisi Indonesia di kancah global.
“Indonesia telah sampaikan Initial Memorandum pada 3 Juni 2025 yang menjadi langkah penting dalam aksesi ke OECD. Kami juga telah mengirimkan kuesioner untuk CPTPP. Kami berharap Selandia Baru dapat terus mendukung upaya-upaya strategis ini,” ujar Airlangga.