Dua Tersangka Penganiayaan di Simpang Stap Tanahlaut Ditangkap, Sembunyi di Hutan Sebelum Menyerah
Budi Arif Rahman Hakim June 08, 2025 11:31 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI  - Pelaku penganiayaan berat di dekat simpang Stap Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), MR alias E, akhirnya telah ditemukan. 

Warga Desa Pemalongan, Kecamatan Bajuin, itu bahkan telah mendekam di sel Mapolsek Pelaihari sejak Sabtu sore kemarin.

Informasi diperoleh, Minggu (8/6/2025), pelaku menyerahkan diri bersama seorang teman laki-laki yaitu LN yang juga sama-sama warga Pemalongan. Saat kejadian, Jumat siang kemarin, E datang ke lokasi kejadian bersama LN.

Kepala Desa Pemalongan, H Sugi ketika dikonfirmasi membenarkan E dan LN telah diamankan aparat Polsek Pelaihari bersama personel Polres Tala.

"Sore kemarin diamankannya. Sebelumnya kami fasilitasi dengan pihak keluarga untuk menyerahkan diri dan bersedia," papar H Sugi via telepon.

Ia menuturkan, E merupakan warga desanya yang berdomisili di lingkungan RT 3 Dusun 2. Sedangkan LN di RT 1 Dusun 1.

"Kalau E ini statusnya duda anak satu. Kalau LN masih bujangan, Kalau gak keliru masih remaja belasan tahun," sebut H Sugi.

Pihaknya mengapresiasi pihak keluarga dan pelaku yang cukup kooperatif, mau dinasihati dan mau menyerahkan diri.

Sebelumnya pascakejadian, sebutnya, pelaku sempat lari dan bersembunyi di hutan di wilayah Pemalongan.

Sebagai informasi, pada insiden penusukan Jumat siang kemarin sekitar pukul 09.00 Wita, E melakukan penusukan membabi buta terhadap W hingga menyebabkan warga Desa Telaga Kecamatan Pelaihari ini terluka parah. Akhirnya, sore, korban meninggal di IGD RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.

Saat itu, E telah janjian bertemu dengan ND (mantan istri) bersama W. Namun saat bertemu di jalan dekat simpang Stap itu, E langsung mendekati W dan menurunkan.

Kapolres Tala, AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kapolsek Pelaihari, Iptu Benny Whardany mengatakan, penangkapan E dan LN dilakukan oleh tim gabungan Polsek dan Polres Tala sekitar pukul 17.30 Wita, Sabtu kemarin.

Dikatakannya, pada kejadian Jumat siang, LN yang mengantar E ke TKP di dekat simpang Stap.
Benny menerangkan setelah kejadian, pelaku dikumpulkan di rumah oleh keluarga dan Kades Pemalongan. Pelaku diminta menyerahkan diri.

Barang bukti sepeda motor milik pelaku turut diamankan oleh personel Polsek Pelaihari. 
Benny mengatakan E dan LN telah diamankan di Mapolsek Pelaihari. Keduanya dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. 


Motifnya Bukan karena Cemburu


Tertangkap sudah pelaku penusukan maut di simpang Stap Desa Ketapang, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pelakunya yaitu MR alias E telah diamankan di Mapolsek Pelaihari sejak Sabtu sore kemarin. Selain itu juga turut diamankan Z alias LN yang saat kejadian bersama E.

Kapolres Tala, AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kapolsek Pelaihari, Iptu Benny Wishnu Wardhany, Minggu (8/6/2025), menerangkan, motif penganiayaan berat yang menyebabkan korban (W) meninggal tersebut bukan karena faktor cemburu.

Sebagai informasi, semula di tengah masyarakat muncul spekulasi  E nekat menusuk W karena cemburu. Dugaan ini karena saat itu korban datang ke lokasi bersama ND (mantan istri E).

W berboncengan dengan ND. Sedangkan E berboncengan dengan LN (teman laki-laki sekampung). Mereka telah janjian untuk bertemu di sekitaran simpang Stap dan bertemu pada Jumat siang kemarin sekitar pukul 09.00 Wita.

Benny mengatakan pihaknya saat ini memang masih mendalami kasus tersebut, terkait motif penusukan. Sesuai hasil pemeriksaan saksi dan pihak-pihak lain, bukan dikarenakan masalah hati (cemburu). 

"Tapi lebih kepada rasa ketersinggungan oleh ulah usil yang diduga dilakukan korban," papar Benny, Minggu (8/6/2025).

Mantan istri E yakni ND, lanjut Benny, juga menyatakan bukan karena masalah cemburu. Pasalnya, mereka telah berpisah lumayan lama sekitar empat tahun dan tidak ada permasalahan.

ND juga mengatakan antara pelaku dan korban saling kenal meski tidak akrab. Beberapa waktu yang lalu mereka (W dan E) pernah nongkrong bersama di warung bersama teman-teman lainnya.

Keterangan yang dihimpun pihaknya, papar Benny, beberapa hari sebelum kejadian E dan LN nongkrong di sebuah warung di desa mereka yakni di Pemalongan, Kecamatan Bajuin. 

Diduga karena mabuk sehingga kemudian LN tertidur di warung tersebut. Sementara itu karena ngantuk berat, E selanjutnya pulang.

Saat terbangun, LN kaget bercampur malu serta marah karena dalam keadaan telanjang. "LN sempat mengira yang iseng menelanjanginya adalah E karena saat itu mereka nongkrongnya berdua," papar Benny.

Namun ketika LN menglarifikasi E, temannya ini menegaskan tidak tahu menahu mengenai hal tersebut. Pasalnya, saat pulang, LN tertidur masih berbusana.

"Lalu mengarah lah pada dugaan pelakunya si W. Kemudian menghubungi W untuk ketemuan, klarifikasi soal ulah iseng tersebut. Akhirnya ketemuan lah di sekitar simpang Stap itu," jelas Benny.

Dikatakannya, yang menentukan lokasi ketemuan adalah W. Kebetulan saat itu W datang bersama ND yang notabene mantan istri E. Hal inilah yang kemudian muncul spekulasi penusukan dikarenakan faktor cemburu.

Benny mengatakan berdasar keterangan terhimpun, yang melakukan penelanjangan tersebut bukan W. Diduga W menyuruh orang lain (mengupah) untuk iseng menelanjangi LN yang sedang tertidur. (roy)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.