Dunia politik identik dengan negara sebagai aktor utama. Ia membuat kebijakan, menetapkan pajak, mengatur siapa boleh bicara dan siapa tidak. Namun, perlahan aktor baru muncul dari balik layar algoritma dan satelit, yaitu teknologi itu sendiri. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, teknologi tidak hanya menjadi alat di tangan manusia namun menjadi aktor politik. Hal ini terlihat dalam sosok Elon Musk yang bertindak bukan sekadar pebisnis atau inovator, tetapi simbol dari teknologi yang melampaui kekuasaan, menegosiasi, bahkan menantang negara. Di Amerika Serikat 2024–2025, kolaborasi Musk dan Trump melalui proyek Digital Economy and Governance Order (DEGO) menggambarkan pergeseran kekuasaan ini.