Wamenaker Belum Terima Laporan Rencana PHK Massal TikTok Shop di RI
kumparanBISNIS June 09, 2025 08:40 PM
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menanggapi kabar rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal oleh TikTok Shop Indonesia. Dia menyatakan, hingga saat ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) belum menerima laporan resmi terkait rencana PHK tersebut.
“Belum ada laporan belum. Kalau mereka sudah bikin laporan ke kita (Kemnaker), boleh saya laporin itu (TikTok Shop),” kata Immanuel ketika dihubungi kumparan, Senin (9/6).
Pernyataan ini menyusul laporan dari Bloomberg yang menyebut TikTok Shop, yang kini terintegrasi dengan Tokopedia, berencana memangkas ratusan karyawan di Indonesia.
Pemangkasan disebut akan berdampak pada berbagai lini, mulai dari tim logistik, operasi, pemasaran, hingga pergudangan, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kata Immanuel, apabila laporan PHK itu benar dan sudah disampaikan ke pemerintah, Kemnaker akan memeriksa rasionalisasi kebijakan tersebut. Ia menyoroti pentingnya alasan yang masuk akal bagi perusahaan dalam melakukan efisiensi.
“Ya kita tanya, ini alasannya rasional apa nggak. Karena gini, saya kemarin dari ILO (International Labour Organization) aja, ILO aja nggak boleh efisiensi. Itu organisasi buruh internasional,” ujar Immanuel.
Wamenaker yang akrab disapa Noel menambahkan, jika memang PHK dilakukan, perusahaan harus mampu menjelaskan urgensi dan dasar rasionalisasi kebijakan tersebut. “Kalau pun (TikTok Shop) ada efisiensi itu harus rasionalisasi dari perusahaan yang harus dilakukan,” tambahnya.
Perbesar
TikTok Shop by Tokopedia. Foto: Aditya Panji/kumparan
Sebelumnya, TikTok Indonesia melalui juru bicara perusahaan menyampaikan evaluasi kebutuhan bisnis adalah hal rutin dalam operasional mereka. Namun, TikTok tidak merinci skala maupun waktu pelaksanaan rencana PHK.
“Kami secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian untuk memperkuat organisasi serta memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna,” kata juru bicara TikTok kepada kumparan, Senin (2/6).
TikTok Shop dan Tokopedia saat ini berada dalam satu entitas setelah kesepakatan senilai USD 1,5 miliar dengan GoTo Group pada akhir 2023.
TikTok Shop tercatat mempercepat restrukturisasi internal untuk menyelaraskan operasional e-commercenya di Indonesia.
Sumber Bloomberg menyebutkan proses pemangkasan lebih lanjut kemungkinan akan berlangsung pada Juli 2025. Setelah PHK, jumlah total karyawan gabungan TikTok Shop dan Tokopedia diperkirakan akan berada di kisaran 2.500 orang.