TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Kisah sapi kurban Presiden Prabowo yang dikirim ke desa terpencil ke Sragen curi perhatian.
Detik-detik jelang dikirim ke Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen, Jateng sapi yang diberi nama Gemplo ini sempat menangis.
Bahkan Si Gemplo juga tak selera makan, Pemilik peternakan Jati Kembar Farm, Suraji mengatakan tingkah si Gemplo itu tidak seperti biasa.
"Kebetulan mau tak antar susah, tidak mau makan, sejak pagi tak kasih makan tidak mau, rasanya sedih, sapinya kayak sedih, biasanya senang makan, tadi sempat menitikkan air mata," kata Suraji kepada TribunSolo.com, Senin (9/6/2025).
Meski begitu Si Gemplo tetap dikirim ke Desa Gilirejo Baru untuk dikurbankan.
Si Gemplo, sapi kurban Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Sragen sempat tak selera makan saat hendak dikirim ke Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri.
Pemilik peternakan Jati Kembar Farm, Suraji mengatakan tingkah si Gemplo itu tidak seperti biasa.
"Kebetulan mau tak antar susah, tidak mau makan, sejak pagi tak kasih makan tidak mau, rasanya sedih, sapinya kayak sedih, biasanya senang makan, tadi sempat menitikkan air mata," kata Suraji kepada TribunSolo.com, Senin (9/6/2025).
Suraji menyebut hal itu bisa terjadi, karena sapi itu telah ia rawat selama 3 tahun terakhir.
Dimana Suraji merawat sapi tersebut dengan penuh kasih sayang.
"Kan sudah bergaul 3 tahun, dirawat, dielus-elus, dimandikan, kan hobi saya seperti itu," ujarnya.
Menurut Suraji, si Gemplo ini termasuk sapi kurban terbesar Presiden Prabowo, karena beratnya sudah 1,2 ton lebih.
"Milik kami kategori besar, artinya di Jawa Tengah sapi kami terbesar, 1,2 ton lebih," singkatnya.
Suraji pun bangga, sapi yang telah ia rawat itu dibeli Presiden Prabowo dan bahkan bermanfaat bagi orang lain.
"Pemeliharaan kami ekstra hati-hati, ini sudah tiga tahun, dari kecil sampai tua seperti itu, memang saatnya keluar sudah terlalu tua," kataDia,
"Kami bersyukur, karena terpilih oleh Bapak Presiden dan bermanfaatlah untuk di Sragen, sangat diterima, artinya bermanfaat bagi masyarakat Sragen di Gilirejo Baru ini," pungkasnya.
Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto yang dibeli dari peternak di Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen telah dikirim ke Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen pada Senin (9/6/2025).
Proses pengiriman pun memakan waktu lama, lantaran lokasi peternakan Jati Kembar Farm dan tujuan pengiriman berada di ujung barat dan ujung timur wilayah Kabupaten Sragen.
Bahkan, perjalanan sapi yang diberi nama si Gemplo itu menuju ke desa terpencil di Kabupaten Sragen ini harus memutar terlebih dahulu melewati wilayah Kabupaten Boyolali.
Pemilik peternakan Jati Kembar Farm, Suraji mengatakan dari peternakan, ia berangkat pada pukul 07.00 WIB.
Dan ia baru tiba di Desa Gilirejo Baru pada pukul 09.30 WB.
"Ya, perjalanan dari Desa Toyogo Sragen bagian timur, sampai di Sragen bagian paling barat, sangat melelahkan, dua setengah jam lebih," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (9/6/2025).
Selain jarak tempuh yang jauh, Suraji juga harus berhati-hati mengemudikan kendaraan, agar sapi pesanan orang nomor satu di negeri ini dapat selamat sampai tujuan.
"Memakan waktu 2,5 jam, karena kita jalan pelan, membawa sapi Bapak presiden, kami penuh kehatian-hatian, dengan pengawalan yang hati-hati karena milik Bapak Presiden," jelasnya.
"Kecepatan kendaraan 40 sampai 50 km/jam, takut sapinya polah," sambungnya.
Menurut Suraji ini merupakan pengiriman hewan kurban paling jauh di wilayah Kabupaten Sragen.
"Kalau terjauh ini ketiga, yang pertama dikirim ke Boyolali, kemudian ke Purwodadi, ketiga disini, saya dari paling timur dan ini paling barat di Sragen," pungkasnya.
Si Gemplo pun dikirim dalam keadaan selamat hingga tiba di Desa Gilirejo Baru, dan siap untuk disembelih.
Proses penyembelihan sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto di Dukuh Gondanglegi, Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen melibatkan puluhan orang.
Ketua Takmir Masjid Niatusholihin, Misron mengatakan selain dari panitia penyembelihan lokal, proses penyembelihan sapi kurban tersebut juga melibatkan juru sembelih halal (Juleha).
"Ini tadi ada panitia lokal Dukuh Gondanglegi, sekitar 25 orang, jadi dibantu dengan Juru Sembelih Halal," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (9/6/2025).
Nampak, proses penurunan sapi dari truk berjalan lancar, dan sapi tenang, tidak memberontak.
Kemudian, sapi diikat ke pohon, untuk selanjutnya dilakukan proses pembaringan.
Proses pembaringan juga membutuhkan belasan orang, lantaran ukuran sapi yang besar.
Petugas dari Juleha mengikat kaki dan badan sapi, kemudian sapi ditarik bersama-sama oleh warga sekitar.
Sapi pun dapat dibaringkan, dan kemudian disembelih oleh petugas dari Juru Sembelih Halal.
Warga Dukuh Gondanglegi pun senang, mendapat bantuan daging kurban dari Presiden Prabowo.
Dimana, biasanya saat idul adha, mereka tidak selalu menyembelih sapi kurban.
"Dukuh Gondanglegi per tahun mengadakan kurban, kalau kambing rata-rata 10 ekor per tahun, kalau sapi itu memang 1 tahun ada, kemudian tahun depan belum tentu ada," jelasnya.
"Jadi, yang membantu itu memang kadang dari perantau yang di Jakarta, digabungkan dengan warga dan jemaah masjid," sambungnya.
Camat Miri, Ali Rachmanto mengatakan selain dari Presiden Prabowo, warga Desa Gilirejo Baru juga mendapatkan bantuan daging kurban dari Kelompok Pekerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama.
Sehingga total ada 5 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang disembelih di Dukuh Gondanglegi, Desa Gilirejo Baru.
Dengan begitu, hampir seluruh Warga Desa Gilirejo Baru mendapat daging kurban pada idul adha 2025 ini.
"Yang jelas, ini gabung ya dengan sapinya teman-teman Pokjaluh, kurang lebih ada 670 paket, otomatis penerima ada 670 KK," jelasnya.
"Distribusi di beberapa wilayah, bukan hanya di Dukuh sini saja, tapi bisa lintas kebayanan, kalau di Gondanglegi ada 4 RT, lalu di Dondong, Rejosari, Purworejo, hampir 1 desa," sambungnya.
(tribun network/thf/TribunSolo.com)