Sebuah studi terkini yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications telah menimbulkan kekhawatiran terkait virus baru, HKU5-CoV-2 yang erat kaitannya dengan Middle East East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang mematikan.
Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Washington State University (WSU), California Institute of Technology, dan University of North Carolina, yang meneliti pemahaman bagaimana virus HKU5 menginfeksi sel inang.
Peneliti menemukan, virus HKU5 memiliki sifat yang mengkhawatirkan. Secara khusus, virus HKU5 terbukti menggunakan ACE2, reseptor inang yang sama digunakan oleh virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
Namun, untuk saat ini, virus HKU5 hanya dapat menggunakan gen reseptor ACE2 pada kelelawar dan belum mampu menggunakan versi manusia dengan efektif.
"Virus HKU5 khususnya belum banyak diteliti, tetapi penelitian kami menunjukkan bagaimana virus ini menginfeksi sel," kata Profesor Michael Letko dari Washington State University, dikutip dari Business Today, Selasa (10/6/2025).
"Kami juga menemukan bahwa virus HKU5 mungkin hanya selangkah lagi untuk dapat menular ke manusia."
Meskipun demikian, para peneliti mengimbau agar masyarakat tidak panik. Dr Mark Siegel dari NYU Langone Health menekankan kemungkinan HKU5 menyebabkan pandemi dalam skala COVID-19 masih tergolong rendah.
"Pandemi COVID adalah yang terburuk dalam satu abad, tetapi itu tidak berarti akan terjadi lagi pandemi flu burung atau yang lainnya," katanya.
Penemuan HKU5-CoV-2 terjadi di tengah meningkatnya kewaspadaan global terhadap penyakit menular baru, imbas trauma pandemi COVID-19 yang menewaskan jutaan orang. Sejak itu, sejumlah virus sempat memicu kekhawatiran, sementara pakar kesehatan terus mengingatkan bahwa pandemi berikutnya mungkin tidak dapat dihindari.
NEXT: Apa Itu Virus HKU5?
Dikutip dari NDTV, HKU5-CoV-2 adalah virus korona kelelawar yang baru ditemukan dan mirip dengan virus yang menyebabkan pandemi COVID-19. Penemuan virus baru ini pertama kali diidentifikasi di China, oleh tim ahli virus yang dipimpin oleh Shi Zhengli, yang sering disebut sebagai "Batwoman" karena penelitiannya yang ekstensif tentang virus korona di Institut Wuhan.
Virus baru ini termasuk dalam subgenus merbecovirus, yang juga mencakup virus penyebab MERS.
Sampai saat ini belum ada kasus HKU5-CoV-2 yang dikonfirmasi pada manusia, sehingga gejalanya belum diketahui. Namun, karena virus ini termasuk dalam subgenus yang sama dengan MERS dan COVID-19, virus ini mungkin menyebabkan gejala pernapasan yang serupa, seperti:
Adapun virus ini dapat menyebar ke manusia melalui dua kemungkinan cara, yakni: