Lidea Feed

Berita Populer: Kapal Angkut Mobil BYD; Mitsubishi Outlander Ralliart

kumparanOTO June 10, 2025 10:40 AM

Manufaktur kendaraan listrik asal China, BYD menambah kapal pengangkut mobil merupakan berita populer pembaca kumparanOTO, Senin (9/6).

Kemudian ada rumor kemunculan Mitsubishi Outlander Ralliart terbaru, serta Presiden Donald Trump yang dikabarkan akan menjual Tesla Model S diduga akibat berselisih dengan Elon Musk.

Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

BYD Tambah Kapal Angkut Mobil Lagi, Sekali Berlayar Muat 9.200 Unit

BYD memulai tahapan uji operasional untuk dua kapal pengangkut mobil terbarunya, yang disebut-sebut memiliki kapasitas angkut terbanyak di dunia saat ini.

Disitat dari CNEVPost, dua kapal tersebut, BYD Xi'an dan BYD Changsha, sudah memasuki fase pengujian di laut. Masing-masing kapal mampu membawa hingga 9.200 unit kendaraan dan dijadwalkan segera beroperasi.

Sinyal Mitsubishi Outlander Ralliart Bakal Dirilis, Tak Sekadar Tampil Sporty

Setelah lebih dari tiga tahun sejak debut konsep Mitsubishi Outlander Vision Ralliart di Tokyo Auto Show 2022, Mitsubishi belum juga merilis versi produksinya. Namun, harapan untuk melihat SUV berperforma tinggi dengan sentuhan reli khas Ralliart masih belum padam.

Disitat dari Carscoops, Chief Engineer Mitsubishi Outlander, Kentaro Honda, mengisyaratkan bahwa versi Ralliart masih dalam tahap pengembangan. Ia juga mengungkapkan model tersebut bakal direalisasikan dari beragam pengalaman reli Mitsubishi, khususnya di ajang balap motor Asia.

Trump Dilaporkan Bakal Jual Tesla Miliknya, Imbas Perseteruan dengan Elon Musk?

Siapa sangka, Tesla Model S yang sempat menemani percakapan hangat antara Presiden Donald Trump dan Elon Musk di halaman Gedung Putih pada Maret lalu, akan berakhir dijual kembali oleh orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut.

Dilansir Car And Driver, setelah kabar perselisihan antara sesama pebisnis tersohor itu beberapa waktu lalu, Trump dilaporkan berniat menjual Tesla Model S berkelir merah tersebut. Rumor ini dikabarkan oleh salah satu pejabat Gedung Putih.