Fakta di Balik Viralnya Pendaki Disangka Meninggal di Gunung Gede
GH News June 10, 2025 06:04 PM
-

Belakangan viral video pendaki perempuan ditandu dengan tubuh yang terselimuti pembungkus berwarna putih di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango via Cibodas.

Pendaki itu disebut-sebut telah meninggal dunia. Video itu kemudian viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 7 detik yang beredar di media sosial itu tampak empat orang menandu tubuh yang diselimuti pembungkus berwarna putih. Di belakangnya beberapa pendaki gunung yang mengikuti untuk turun.

Dalam beberapa postingan, disebutkan jika momen tersebut merupakan evakuasi pendaki yang telah meninggal dunia. Namun, Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni, mengatakan jika informasi jika narasi terkait video tersebut merupakan evakuasi pendaki meninggal ialah keliru.

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) memastikan pendaki tersebut dievakuasi bukan karena meninggal dunia, tetapi mengalami keseleo dan hipotermia saat turun.

Menurut Agus, para petugas tersebut tengah mengevakuasi pendaki perempuan yang mengalami keseleo saat turun gunung.

"Tidak benar pendaki tersebut meninggal. Itu evakuasi pendaki yang keseleo. Tubuhnya ditutupi itu untuk mencegah hipotermia selama proses evakuasi," kata Agus, Sabtu (7/6/2025).

Dia menjelaskan, rombongan pendaki yang berjumlah 4 orang tersebut mendaki pada 2 Juni 2025 lalu. Namun saat proses turun pada 3 Juni 2025, salah seorang anggota rombongan bernama Puput mengalami keseleo.

Sesampainya di kawasankandang Badak, pendaki tersebut tak lagi kuat untuk melanjutkan perjalanan sehingga rekannya meminta pertolongan pada tim evakuasi.

"Enam orang petugas langsung ke lokasi untuk evakuasi. Kondisinya memang mengalami keseleo dan kedinginan atau hipotermia," jelasnya.

Menurut dia, pendaki tersebut kini sudah membaik dan kembali ke rumahnya. "Kondisinya sudah sehat. Tidak meninggal," ungkap Agus.

Agus menambahkan, selama sepekan terakhir tercatat ada tiga kejadian pendaki mengalami hipotermia dan keseleo, baik saat proses pendakian ataupun ketika turun.

"Sebelumnya ada dua kasus, ditambah yang viral itu. Faktornya karena kondisi fisik. Makanya kami imbau agar memastikan kondisi kesehatan dan fisik saat mendaki, sehingga tidak berakibat fatal," pungkasnya.


---------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.