TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Puluhan buruh rokok di Kota Pekalongan mengikuti, pelatihan keterampilan kerajinan tangan (craft) dan tata kecantikan rias yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan.
Kegiatan ini merupakan, bagian dari program peningkatan kesejahteraan pekerja industri tembakau melalui pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, menjelaskan bahwa pelatihan ini meliputi 15 paket kegiatan, termasuk craft dan tata rias, yang dipilih berdasarkan aspirasi buruh rokok sendiri.
Peserta juga mendapatkan fasilitas pendukung seperti ransel, wearpack, alat kerja, bahan praktik, modul pelatihan, hingga bantuan transportasi.
"Program ini sudah kami laksanakan sejak 2021, dan terbukti memberikan manfaat nyata. Banyak peserta sebelumnya yang sudah mulai usaha kecil-kecilan setelah pelatihan," ungkap Betty, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, pelatihan dilakukan di PT Urip Sugiharto (MPS) ini bertujuan memberikan alternatif penghasilan tambahan bagi para buruh, sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha melalui penguasaan keterampilan praktis yang bisa dijalankan secara mandiri.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengapresiasi semangat para peserta dan menyebut pelatihan ini sebagai upaya konkret pemerintah daerah dalam memberdayakan buruh secara ekonomi.
"Kami ingin para buruh memiliki keterampilan lain di luar pekerjaan utamanya."
"Dengan pelatihan ini, mereka bisa membuka usaha kecil atau jasa sendiri yang dapat membantu perekonomian keluarga," kata Inggit.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan motivasi dan peluang nyata agar para buruh dapat lebih mandiri dan tidak hanya mengandalkan penghasilan dari pabrik.
"Dengan dukungan DBHCHT, program ini menjadi wujud nyata perhatian pemerintah kepada para buruh yang selama ini berkontribusi besar dalam industri tembakau."
"Harapannya, kegiatan semacam ini bisa terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak pekerja di masa mendatang," tambahnya. (Dro)