Sumpah Iran terhadap Israel: Bakal Tanggapi dengan Serangan yang Lebih Menghancurkan
Pravitri Retno W June 13, 2025 05:33 PM

TRIBUNNEWS.COM - Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran bersumpah akan membalas serangan Israel pada Jumat (13/6/2025).

Angkatan Bersenjata Iran mengatakan mereka akan merespons serangan Israel dengan serangan yang lebih menghancurkan.

Merujuk perkataan Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Angkatan Bersenjata Iran akan memberikan tanggapan yang menghancurkan terhadap Israel yang akan membuat rezim tersebut menyesali agresinya.

Dikutip dari IRNA, Israel memulai serangkaian serangan militer di dan dekat Ibu Kota Iran, Teheran, serta kota-kota lain di Iran pada Jumat malam.

Gambar-gambar menunjukkan bangunan tempat tinggal yang rusak di beberapa lokasi di Teheran.

Saksi mata dan reporter dari TV pemerintah mengatakan mereka melihat jasad wanita dan anak-anak di antara para korban.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri; Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami; dan tokoh militer dan sipil lainnya dibunuh dalam serangan Israel di Teheran.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) sudah memperingatkan Israel tentang serangan balasan yang akan dilakukan Iran dalam waktu dekat.

Para pejabat AS dan Israel saat ini tengah bersiap menghadapi serangan balasan Iran yang berpotensi sangat menghancurkan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah memperingatkan serangan rudal dan UAV Iran terhadap Israel diperkirakan akan terjadi dalam jangka waktu dekat.

Iran telah menempatkan pasukan pertahanan udaranya dalam keadaan siaga penuh dan telah mengancam akan memberikan tanggapan yang cepat dan tegas.

Dikutip dari The Economic Times, pejabat Iran telah menyatakan serangan itu sebagai provokasi, sedangkan IRGC mempersiapkan tanggapan militer terkoordinasi.

"Jika mereka menghancurkan (fasilitas nuklir) kami dengan bom, mereka akan hancur."

"Semua kemampuan ini ada dalam pikiran kami, dan oleh karena itu, apa pun yang mereka lakukan, kami akan membangunnya kembali," kata Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Utusan Gedung Putih, Steve Witkoff, secara pribadi mengatakan kepada para senator Republik minggu lalu, respons Iran dapat membanjiri sistem pertahanan udara Israel, yang berpotensi mengakibatkan korban sipil dan militer dalam skala besar.

Witkoff menyuarakan kekhawatirannya tentang persenjataan rudal balistik Iran yang terus bertambah, yang kini diperkirakan oleh intelijen AS mencakup 2.000 rudal yang mampu membawa hulu ledak seberat 2.000 pon atau lebih.

Iran juga dilaporkan telah mengembangkan rudal baru dengan muatan seberat 4.000 pon, menurut kementerian pertahanannya.

Witkoff memperingatkan, kemampuan pembalasan Iran dapat melampaui kapasitas pencegat pertahanan udara Israel saat ini.

"Persenjataan rudal balistik Iran merupakan ancaman eksistensial yang sama besarnya bagi Israel seperti kemampuan nuklirnya," katanya.

Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), Jenderal Erik Kurilla, mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata DPR bahwa pasukan AS di seluruh Timur Tengah juga dapat menjadi sasaran.

Sebagai tanggapan, AS telah mulai mengevakuasi personel yang tidak penting dari kedutaan besarnya di Baghdad dan anggota keluarga personel militer dari beberapa pangkalan Teluk.

Departemen Luar Negeri telah memberlakukan pembatasan keamanan baru pada diplomat AS dan keluarga mereka di Israel karena situasi memburuk.

(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.