TRIBUNNEWS.COM - Pembuat video kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ajakan Umrah ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, telah menjalani pemeriksaan di Polresta Magelang pada Kamis (13/6/2025).
Pembuat video bernama Yulianto Harimurti mengaku bersalah dan telah menghapus konten tersebut dari media sosial TikTok.
Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, mengatakan warga Kartasura, Kabupaten Sukoharjo itu tak ditahan dan dikenakan wajib lapor.
"Sudah selesai pemeriksaan dan wajib lapor Senin dan Kamis," paparnya, Jumat (14/6/2025), dikutip dari TribunJateng.com.
Proses pemeriksaan terhadap Yulianto terkait pembuatan, pengeditan, dan pengunggahan video AI.
"Keterangan dari yang bersangkutan sudah kami terima dan saat ini sedang kami pelajari serta koordinasikan dengan para ahli,” terangnya.
Sejumlah ahli ITE, ahli bahasa, pemuka agama, serta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dijadikan saksi dalam kasus ini.
“Saat ini yang bersangkutan masih kami amankan sebagai saksi. Sesuai prosedur, maksimal 1x24 jam."
"Yang bersangkutan juga kooperatif dan menunjukkan rasa bersalah. Ada itikad baik untuk meminta maaf," lanjutnya.
Sebelumnya, polemik video AI ajakan umrah ke Candi Borobudur dilaporkan Dewan Pimpinan Pusat Front Jihad Islam (DPP FJI) di Yogyakarta pada Rabu (4/6/2025) lalu.
Hasil penyelidikan awal, Yulianto membuat video AI untuk promosi jualan kemenyan.
Yulianto sempat mendatangi Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang untuk memberikan klarifikasi terkait videonya.
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Mulyanto, menerangkan Yulianto membuat video untuk kepentingan pribadi dan tak ada pesanan dari pihak lain.
“Kami menyampaikan bahwa ini menjadi pelajaran penting. Meskipun konten pribadi, tetap harus memperhatikan sensitivitas masyarakat dan dampaknya terhadap citra pariwisata,” tuturnya.
Yulianto telah menghapus konten dan meminta maaf ke warga yang tersinggung dengan video AI buatannya.
"Beliau minta maaf dan sudah nge-drop (menghapus) kontennya."
“(Yulianto) sudah membuat video sanggahan (klarifikasi) terkait kontennya itu. Beliau merasa (situasi) sudah dinetralisir,” jelasnya.
(Mohay) (TribunJogja.com/Yuwantoro)