Gempa Bumi Magnitudo 2.5 Guncang Cianjur, BMKG: Kedalaman Dangkal, Tidak Berpotensi Tsunami
GH News June 14, 2025 12:04 PM

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 2.5 mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (14/6/2025) pagi. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 05:31:53 WIB dengan kedalaman hiposenter yang relatif dangkal, yakni 6 kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya menjelaskan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.84 LS dan 107.11 BT. 

Lokasi ini lebih tepatnya berada sekitar 3 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, sehingga memang terasa cukup signifikan di beberapa wilayah sekitarnya.

"Meskipun magnitudonya kecil, yaitu 2.5, namun karena kedalamannya yang dangkal, gempa ini dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar pusat gempa," ujar Daryono. 

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kedalaman dangkal seringkali menjadi faktor utama mengapa gempa dengan magnitudo kecil pun bisa terasa.

BMKG mencatat bahwa gempa ini dirasakan di beberapa wilayah dengan skala intensitas yang bervariasi. Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) menunjukkan bahwa di Nagrak, Warungkonang, dan Mekarsari, getaran gempa dirasakan pada Skala II-III MMI. 

Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan seperti ada truk lewat.

"Laporan dari masyarakat yang masuk kepada kami mengkonfirmasi bahwa getaran dirasakan cukup jelas di Nagrak, Warungkonang, dan Mekarsari," kata Daryono. 

Kemudian lebih dia mengapresiasi respons cepat masyarakat dalam melaporkan kejadian ini, yang membantu BMKG dalam memverifikasi dampak gempa.

Daryono juga menegaskan bahwa dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Tidak ada indikasi gempa ini berkaitan dengan aktivitas tektonik lempeng yang lebih besar," jelasnya.

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi. BMKG akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini secara akurat. 

"Kami sarankan masyarakat untuk selalu mengakses informasi dari sumber resmi BMKG," imbuh Daryono.

Lantas, BMKG memastikan bahwa gempa bumi dengan Magnitudo 2.5 ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini dikarenakan magnitudonya yang terlalu kecil dan lokasi episenter yang berada di darat, jauh dari wilayah perairan yang dapat memicu gelombang tsunami.

Pascagempa, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan yang signifikan. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan kecil yang bisa terjadi. 

"Meskipun kecil kemungkinannya, kewaspadaan tetap diperlukan," tutup Daryono.

Pemerintah daerah setempat, bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga telah diinformasikan mengenai kejadian gempa ini dan siap melakukan koordinasi jika diperlukan. 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur atau korban jiwa akibat gempa tersebut. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.