TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel mengakibatkan kerusakan dangkal pada fasilitas nuklir Natanz di provinsi Isfahan, Iran bagian tengah.
Kata juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi dalam wawancara yang disiarkan televisi, kerusakan terjadi di permukaan tanah dan tidak ada korban jiwa di bawah tanah.
Meski kerusakan dangkal, menurut Kamalvandi, polusi kimia dan radiasi telah terdeteksi di lokasi Natanz, tetapi belum menyebar ke luar fasilitas tersebut.
"Kami perlu melakukan dekontaminasi di dalam lokasi tersebut," tambahnya seperti diberitakan Tasnim.
Ditambahkannya, bahwa fasilitas pengayaan uranium di lokasi Fordow di provinsi Qom aman dan tidak rusak setelah serangan Israel.
Tetap Gelar Pengayaan Uranium di lokasi aman
Behrouz Kamalvandi, juru bicara dan wakil kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), mengonfirmasi bahwa Iran akan mengaktifkan kompleks pengayaan uranium ketiga di lokasi yang aman.
Dikatakannya, di fasilitas baru tersebut, produksi uranium yang diperkaya akan meningkat secara signifikan.
Iran sebelumnya menyerahkan kuesioner desain untuk dua tindakan teknis utama kepada International Atomic Energy Agency (IAEA), segera setelah resolusi diadopsi.
Salah satu tindakan ini mencakup pendirian situs pengayaan baru dengan fitur keamanan tinggi.
Ia juga mengumumkan peningkatan di situs Fordow.
"Kami mengganti mesin generasi pertama dengan sentrifus canggih generasi keenam. Ini berarti peningkatan dramatis dalam produksi material yang diperkaya."
Ia menekankan bahwa Fordow dan fasilitas baru tersebut sangat aman dan Iran mengirimkan pesan yang jelas.
"Tekanan tidak akan berhasil dan kami sedang mempersiapkan diri," Kamalvandi.
Ia mengatakan Iran akan mengambil tindakan responsif lebih lanjut, serupa dengan peningkatan kapasitas pengayaan 60 persen sebelumnya sebanyak tujuh kali lipat.
Ia juga menambahkan bahwa Selain itu, Iran meningkatkan tingkat keamanan operasional, karena situs baru tersebut akan secara signifikan meningkatkan keamanan keseluruhan.
Perundingan Nuklir Iran Terhenti Sementara
Iran tidak mungkin segera melanjutkan perundingan nuklir dengan pejabat AS setelah menarik diri dari pertemuan puncak akhir pekan ini di Oman, kata Mohammad Eslami, seorang peneliti di Universitas Teheran.
"Satu-satunya hal yang dihancurkan sepenuhnya oleh serangan Israel adalah solusi diplomatik yang sedang berlangsung antara [para diplomat] Iran dan Amerika. Saat ini, tidak ada keputusan dari pihak Iran untuk kembali ke perundingan karena... dari sudut pandang Iran, serangan ini didukung oleh Amerika," kata Eslami dari Teheran.
“Meskipun Amerika tidak terlibat secara langsung, hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak mendukung [Israel] dalam operasi tersebut,” katanya.
Masa depan perundingan apa pun akan bergantung pada bagaimana Israel dan AS menanggapi serangan balik Iran yang akan datang, tambahnya, dan apakah serangan tersebut akan meningkat lebih lanjut.