Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025: Berikan Contoh Bagaimana Dapat Menyesuaikan Materi
Wahyu Gilang Putranto June 14, 2025 08:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban cerita reflektif pada Modul 3 PPG 2025: Dari tayangan video-video di atas, kita menyadari pentingnya mendidik secara kontekstual dengan menyesuaikan materi dan strategi pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan zaman peserta didik berada. Berikan contoh bagaimana Bapak/Ibu dapat menyesuaikan materi dan strategi pembelajaran dengan konteks peserta didik berada.

Pertanyaan ini muncul saat bapak/ibu guru selesai mengerjakan Latihan Pemahaman Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) Topik 1 Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional materi Mendidik Sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 3 FPPN Topik 1 Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara ditujukan bagi bapak/ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 

Bagi bapak/ibu guru peserta PPG 2025 yang kesulitan mengerjakan Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 materi Mendidik Sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi.

Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) Topik 3 Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional materi Mendidik Sesuai dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman di Ruang GTK dalam PPG 2025.

Cerita Reflektif

Dari tayangan video-video di atas, kita menyadari pentingnya mendidik secara kontekstual dengan menyesuaikan materi dan strategi pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan zaman peserta didik berada. Berikan contoh bagaimana Bapak/Ibu dapat menyesuaikan materi dan strategi pembelajaran dengan konteks peserta didik berada.

Kunci Jawaban:

  • Proyek "Solusi Masalah Lokal": Siswa mengidentifikasi masalah sederhana di lingkungan sekolah atau sekitar rumah mereka (misalnya, sampah berserakan, kesulitan menanam pohon di lahan kering). Mereka kemudian merancang solusi konkret sebagai proyek. Contoh: membuat sistem pengomposan sederhana untuk sampah organik sekolah, atau membuat panduan menanam sayuran di pot untuk lahan terbatas. Proses ini melibatkan riset, perencanaan, pelaksanaan, dan presentasi.
  • Pemanfaatan Teknologi Sehari-hari: Proyek-proyek ini akan melibatkan alat atau aplikasi yang akrab dengan dunia anak sekarang. Misalnya, mereka bisa merekam video tutorial (sesuai kodrat zaman) hasil proyek mereka, membuat presentasi digital, atau menggunakan platform kolaborasi online untuk kerja kelompok.

Melalui pendekatan ini, pembelajaran tidak terisolasi di dalam kelas. Siswa mengalami langsung aplikasi ilmu, berinteraksi dengan komunitasnya, dan menggunakan alat-alat modern yang akrab bagi mereka untuk memecahkan masalah nyata, sehingga pembelajaran menjadi sangat relevan dan bermakna.

(Sri Juliati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.