SERANGAN Balasan Iran ke Israel, Sejumlah Gedung di Tel Aviv Hancur, Puluhan Orang Luka-luka
AbdiTumanggor June 15, 2025 12:32 AM

TRIBUN-MEDAN.Com –  Israel meningkatkan serangan udara ke Iran di hari kedua "Operasi Singa Bangkit", pada Sabtu (14/6/2025) waktu setempat.

Begitu juga halnya dari pihak Iran, terus melancarkan serangan balasan ke Israel. 

Ratusan rudal dan drone diluncurkan ke Tel Aviv Israel.

Sejumlah rudal berhasil menembus kota Israel dan menghantam gedung-gedung. 

Sejumlah orang dilaporkan tewas dan luka-luka akibat serangan balasan Iran tersebut.

Jumlah korban ini memang sedikit karena pada Jumat (13/6/2025) setelah serangan awal ke Iran, Israel telah mengumumkan keadaan darurat nasional.

Masyarakat Israel telah banyak berlindung di bunker-bunker atau ke tempat yang lebih aman.

Laporan The Wall Street Journal, tiga orang sipil tewas ketika Iran melepaskan ratusan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan mendadak Israel terhadap fasilitas nuklir dan pimpinan militer musuhnya.

Serangan rudal Iran tersebut juga melukai puluhan orang sipil lainnya.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Iran telah "melewati batas" dengan menembakkan seratusan rudal ke wilayah sipil yang berpenduduk.

"Sebagian besar rudal berhasil dicegat,"kata Katz.

Katanya, sudah dua gelombang dalam dua hari ini, pihak Iran menembakkan rudal ke Tel Aviv.

Dalam gelombang serangan yang dimulai Jumat dini hari waktu setempat dan berlanjut sepanjang hari, Sabtu.

Lebih lanjut kata dia, sembari mempertahankan serangan rudal Iran, pihaknya terus menggempur titik-titik basis pertahanan Iran.

"Militer kami berhasil melakukan serangan lebih lanjut semalam yang menargetkan basis-basis pertahanan udara Iran,"ujar Katz.

Sementara, Kepala Staf Israel Eyal Zamir mengatakan “Kami telah menghancurkan semua pertahanan udara antara Israel dan Teheran."

"Mulai sekarang, pesawat kami akan bebas menyerang target di Teheran dengan intensitas yang meningkat,” tegasnya dalam video yang diunggah akun X terverifikasi peneliti dan pengusaha Dr. Eli David @DrEliDavid.

Menurut media Iran, Tasnim dan Tehran Times, gelombang baru serangan udara Israel yang luas menargetkan sejumlah wilayah di Iran, termasuk Borunerd, Kermanshah, Abadan, Shiraz dan Qazvin dekat Teheran.

"Kilang minyak Iran di Tabriz telah hancur,"lapor media Iran tersebut, Sabtu (14/6/2025) waktu setempat.

Kebakaran juga terus terjadi di ibu kota Iran, Teheran, menyusul beberapa serangan yang mungkin menargetkan sesuatu di dekat Bandara Internasional Mehrabad, Iran.

Berikut serangkai perang Iran vs Israel pada hari ini Sabtu (14/6/2025) waktu setempat, yang dirangkum Tribun-medan.com.

  • - Sabtu (14/6/2025) hari ini merupakan serangan kedua Israel ke Iran. Seorangan awal terjadi pada Jumat (13/6).
  • - Dalam serangan dua hari ini, sudah seratusan orang dilaporkan tewas dan 300 an luka-luka. Serangan pertama Israel, sebanyak 20 tokoh penting dan 86 warga lainnya tewas, serta 341 terluka. Sementara, dari pihak Israel, dari serangkan balasan Iran, tiga orang dilaporkan tewas dan melukai puluhan lainnya.
  • - Pihak Israel mengklaim, telah menghancurkan basis-basis pertahanan udara Iran. "Kami telah menghancurkan semua pertahanan udara antara Israel dan Teheran,"kata Kepala Staf Israel Eyal Zamir.
  • - "Mulai sekarang, pesawat tempur kami akan bebas menyerang target di Teheran dengan intensitas yang meningkat,”pungkasnya, Sabtu.
  • - Menurut media Iran, Tasnim dan Tehran Times, gelombang baru serangan udara Israel semakin meluas.
  • - Pesawat tempur Israel menargetkan sejumlah wilayah di Iran, termasuk Borunerd, Kermanshah, Abadan, Shiraz dan Qazvin dekat Teheran.
  • - "Kilang minyak Iran di Tabriz juga telah hancur,"lapor media Iran tersebut, Sabtu (14/6/2025) waktu setempat.
  • - Kebakaran juga terus terjadi di ibu kota Iran, Teheran, menyusul beberapa serangan yang mungkin menargetkan sesuatu di dekat Bandara Internasional Mehrabad.
  • - Israel mengatakan telah menewaskan 20 pejabat penting Iran, di antaranya 9 ilmuwan senior dan pakar yang berperan dalam program nuklir Iran.
  • - Israel juga mengklaim berhasil menyerang pabrik pengayaan Fordow di tiga lokasi inti program nuklir Iran.
  • - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer akan berlangsung “selama diperlukan.”
  • - Jauh sebelum serangan Israel, para agen Mossad menyelundupkan pesawat tanpa awak (drone) peledak dan senjata berpemandu lainnya ke Iran.
Israel melakukan serangan mematikan terhadap Iran pada hari Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Israel menyebut serangan itu diberi sandi Operasi Singa Bangkit. Serangan 200 jet tempur ini merupakan awal dari apa yang disebutnya sebagai operasi berkelanjutan untuk mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir, demikian dilansir dari Al Arabiya, Jumat (13/6/2025). (Istimewa)
ISRAEL melakukan serangan mematikan terhadap Iran pada hari Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Israel menyebut serangan itu diberi sandi Operasi Singa Bangkit. Serangan 200 jet tempur ini merupakan awal dari apa yang disebutnya sebagai operasi berkelanjutan untuk mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir, demikian dilansir dari Al Arabiya, Jumat (13/6/2025). (Istimewa)

Harga Minyak Dunia Meroket

Perang terbaru antara Israel dan Iran mulai mengguncang pasar global.

Dari minyak mentah hingga saham dan mata uang, nyaris semua aset utama dunia terkena imbas.

Harga minyak mentah dunia melonjak signifikan setelah Israel meluncurkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6/2025).

Mengutip Reuters, kontrak berjangka Brent naik 4,60 dollar AS atau 6,63 persen menjadi 73,96 dollar AS per barrel pada pukul 13.12 WIB.

Bahkan sempat menyentuh intraday tertinggi di 78,50 dollar AS, level tertinggi sejak 27 Januari 2025.

Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik 4,99 dollar AS atau 7,33 persen ke level 73,03 dollar AS per barrel, sempat menyentuh puncak 77,62 dollar AS, tertinggi sejak Januari tahun ini.

Kepala penelitian Komoditas Global di JP Morgan, Natasha Kaneva, mengingatkan potensi lonjakan harga minyak dunia lebih lanjut jika Iran menutup Selat Hormuz.

“Harga bisa melonjak ke 120 dollar AS per barrel, atau lebih, jika jalur itu ditutup,” katanya dalam catatan resmi yang dikutip CNBC, Sabtu (14/6/2025). 

Ia menambahkan, sekitar 30 persen minyak dunia melewati jalur ini.

Hal serupa diungkapkan Analis Global Risk Management, Arne Rasmussen.

"Penutupan Selat Hormuz adalah mimpi buruk absolut untuk pasar energi global," ujarnya.

Tak hanya minyak, bursa saham Asia juga ikut tertekan. Indeks Nikkei Jepang melemah 1,1 persen, KOSPI Korea Selatan turun 1,3 persen, dan Hang Seng Hong Kong susut 1 persen pada sesi perdagangan Jumat (13/6/2025), sebagaimana dilaporkan Reuters.

Kepala Strategi Investasi Saxo, Charu Chanana, menilai eskalasi konflik ini menambah lapisan ketidakpastian baru di tengah sentimen pasar yang sudah rapuh.

“Harga minyak dan aset safe haven seperti emas bisa terus naik jika ketegangan memburuk,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025). 

Harga emas pun terbang ke 3.444,06 dollar AS per ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di 3.500,05 dollar AS yang tercatat April lalu.

Analis RBC Capital, Helima Croft, mengatakan pelaku pasar masih menanti sikap balasan Iran.

“Pertanyaannya, apakah Iran akan membatasi respons pada Israel saja, atau melebar ke target lain di kawasan?” ujarnya dalam catatan analisis, Jumat (13/6/2025), dilansir dari Reuters.

Obligasi AS diborong Pasar uang pun tak luput.

Obligasi pemerintah AS diborong, mendorong imbal hasil US Treasuries 10 tahun turun ke 4,31 persen—terendah dalam sebulan terakhir.

Swiss franc dan dollar AS kembali diminati sebagai aset aman. Analis City Index, Matt Simpson, menilai para trader kini sangat waspada terhadap risiko konflik skala besar.

“Volatilitas pasar masih akan tinggi selama ketidakpastian ini berlangsung,” katanya kepada Reuters, Jumat (13/6/2025).

Di tengah situasi ini, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan serangan Israel adalah tindakan sepihak.

"Washington tak terlibat dan meminta Iran tidak membalas ke kepentingan AS," tegasnya dalam konferensi pers di Washington DC, Kamis (12/6/2025), seperti dikutip Reuters.

Meski situasi masih dinamis, analis Barclays Amarpreet Singh menilai lonjakan harga minyak 10 dollar AS dalam tiga hari terakhir belum mencerminkan potensi gangguan nyata terhadap produksi minyak Iran.

Selat Hormuz menjadi perhatian dunia, karena jalur ini dilalui seperlima konsumsi minyak global, sekitar 18-19 juta barrel minyak mentah per hari.

Ketidakpastian ini berpotensi memperpanjang tekanan bagi pasar dunia yang sebelumnya sudah terguncang oleh kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, serta negosiasi nuklir AS-Iran yang masih menemui jalan buntu. 

(*/Tribun-medan.com/Kompas.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.